Page 214 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 DESEMBER 2021
P. 214
KEMLU RI AKUI KAPAL TENGGELAM DI MALAYSIA BAWA MIGRAN ILEGAL
Kementerian Luar Negeri Indonesia mengakui kapal yang tenggelam, yang menewaskan 11
Warga Negara Indonesia ( WNI ) di Johor, Malaysia adalah migran ilegal. Kapal itu disebut
membawa 60 imigran dari Indonesia. Kapal tersebut tenggelam di wilayah perairan Johor,
Malaysia.
"Boat (kapal) ini adalah boat (kapal) ilegal. Belum diketahui berasal dari mana," ujar Direktur
Perlindungan Warga Negara Indonesia, Judha Nugraha, kepada CNNIndonesia.com, Rabu
(15/12).
Judha menyatakan para WNI itu masuk ke Malaysia secara ilegal. Konsulat Jenderal Republik
Indonesia (KJRI) Johor Bahru telah menerima informasi awal dari Otoritas Malaysia mengenai
kejadian kapal tenggelam yang membawa penumpang diduga WNI pada Rabu (15/12) sekitar
pukul. 05.00 pagi waktu setempat.
Kapal itu, berada posisi sekitar 0,3 NM sebelah tenggara Tanjung Balau, Kota Tinggi, Johor.
"Kecelakaan diduga karena cuaca buruk di sekitar lokasi kejadian," kata Judha.
Berdasarkan keterangan pihak terkait, telah ditemukan 11 jenazah. Namun, identitas jenazah
sampai saat ini belum diketahui. Selain itu, ditemukan juga 14 WNI lain yang diduga berasal dari
kapal yang sama.
"Belum diketahui secara pasti jumlah WNI penumpang boat tersebut," tambah Judha.
Menurut laporan AFP, kapal itu membawa 60 imigran dari Indonesia.
Menindaklanjuti informasi tersebut, Tim KJRI Johor Bahru segera mendatangi lokasi kejadian
dan Rumah Sakit Sultanah Aminah Johor Bahru untuk mengidentifikasi dan menangani korban.
"Fokus saat ini adalah lakukan identifikasi korban baik selamat maupun meninggal," papar Judha.
Kemlu dan KJRI, lanjutnya, akan memfasilitasi pemulasaraan jenazah dan repatriasi jika mereka
terkonfirmasi sebagai WNI. Sementara itu, bagi korban selamat, KJRI akan melakukan
pendampingan dan bantuan.
"Untuk proses selanjutnya sesuai dengan hasil penyelidikan otoritas setempat," tambah Judha.
Sebelumnya, otoritas Malaysia menyebut kapal yang tenggelam di perairan Malaysia itu
merupakan kapal migran ilegal dari Indonesia.
Mengutip AFP, tentara yang berpatroli menemukan tujuh mayat pria dan empat mayat wanita di
pantai, kata Kepala Penjaga Pantai, Laksamana Mohamad Zubil Mat Som.
"Kami sangat menyayangkan tragedi mematikan ini," tutur Zubil.
"Saya mengimbau migran untuk tidak memasuki Malaysia secara ilegal.".
213