Page 241 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 DESEMBER 2021
P. 241

PENYALURAN PERLUASAN BSU KEPADA 1,7 JUTA PEKERJA RAMPUNG SEBELUM
              TAHUN BARU
              Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menargetkan 1,7 juta penerima perluasan bantuan
              subsidi upah (BSU) telah menerima haknya sebelum tahun baru nanti. Surya Lukita Warman,
              Sesditjen PHI dan Jamsos Kemnaker mengatakan, perluasan penerima BSU tahun ini tertuang
              dalam Permenaker No 21 tahun 2021.

              Kebijakan perluasan penerima BSU ini, diputuskan lantaran adanya sisa anggaran dan setelah
              melakukan  koordinasi  dengan  Komite  Pemulihan  Ekonomi  Nasional  (PEN)  dan  Kementerian
              Keuangan untuk memperluas cakupan penerima program BSU.

              Adapun sisa anggaran BSU tersebut sebesar Rp 1,7 triliun dan akan menyasar 1.791.477 pekerja.
              Satu bulan berjalan, Surya mengungkapkan, sekitar 989.000 orang di delapan provinsi telah
              menerima bantuan ini.

              "Mudah-mudahan  target  kami  di  akhir  tahun  ini  sebelum  tahun  baru  1,7  juta  orang  untuk
              perluasan BSU bisa terpenuhi semua," kata Surya dalam Dialog Produktif Rabu, Rabu (15/12).

              Di sisa waktu sebelum akhir tahun ini, Kemnaker bersama dengan BPJS Ketenagakerjaan dan
              Himbara aktif melakukan pembukaan rekening bagi penerima BSU yang belum memiliki rekening
              di bank anggota Himbara.

              "Jadi apabila data itu sudah sampai dikirimkan oleh BPJS Ketenagakerjaan itu kalau udah sampai,
              dananya kami akan langsung salurkan. Tiap minggu BPJS Ketenagakerjaan ini kirimkan 300.000
              data, maka diharapkan 20 Desember ini sudah selesai semua," kata Surya.

              Lantaran BSU merupakan bantuan bersifat jangka pendek untuk menyikapi kondisi darurat akibat
              pandemi, maka diperkirakan tahun depan tidak akan diperpanjang. Hal tersebut dengan asumsi
              kondisi perekonomian telah pulih dari dampak pandemi Covid-19.

              "Inikan jangka pendek ya sifatnya darurat. Harapan kami memang tahun depan jangan ada lagi,
              sebab kalau ada BSU ini artinya perekonomian lagi ada gejolak krisis. Makanya harapan kami
              jangan ada lagi BSU," ujarnya.

              Meski demikian, pemerintah telah menyiapkan program jaminan sosial ketenagakerjaan lainnya
              yang bersifat jangka panjang, yaitu jaminan kehilangan pekerjaan (JKP).

              Presiden Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI), Elly Rosita Silaban mengatakan,
              dengan  adanya  BSU  cukup  membantu  pekerja/buruh  yang  terdampak  dari  adanya  pandemi
              Covid-19 terutama saat penerapan PPKM darurat beberapa waktu lalu.

              Namun, Elly mengingatkan, selain bantuan kepada pekerja/buruh formal yang terdaftar BPJS
              Ketenagakerjaan, pemerintah perlu juga memperhatikan bantuan bagi para pekerja baik migran
              atau domestik dari sektor informal yang terdampak adanya pandemi.

              "Lalu  bagaimana  mereka  yang  tidak  terdaftar  BPJS  atau  mereka  ini  pekerja  informal.  Pada
              pandemi awal banyak bantuan disalurkan pemerintah misalnya ada sembako. Tapi melihat buruh
              formal mendapatkan BSU wajar ada kecemburuan. Jadi kalau bisa ke depan pemerintah juga
              memang harus melihat itu juga sebagai pihak-pihak yang perlu dibantu," ujar Elly.








                                                           240
   236   237   238   239   240   241   242   243   244   245   246