Page 10 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 SEPTEMBER 2020
P. 10

REALISASI BANTUAN SUBSIDI UPAH TAHAP I-III CAPAI 94,82%

              JAKARTA - Realisasi bantuan subsidi upah atau gaji tahap I telah disalurkan kepada 2.484.429
              orang atau 99,38% dari total penerima tahap 1 sebanyak 2,5 juta orang, hingga Jumat (18/9).
              Sedangkan  penyaluran  tahap  II  telah  mencapai  2.980.346  orang  atau  99,34%  dari  total
              penerima tahap II sebanyak tiga juta orang. Sedangkan untuk tahap III mencapai 3.069.442
              orang atau 87,7% dari total 3,5 juta orang.

              "Alhamdulillah, penyaluran bantuan subsidi upah bagi para pekerja telah berjalan dengan baik.
              Dari  tahap  I  sampai  tahap  III  penyalurannya  sudah  mencapai  8.534.217  orang  atau  sekitar
              94,82% dari total sembilan juta orang penerima," kata Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah
              dalam pernyataan resmi yang diterima pada Selasa (22/9).

              Menaker Ida mengatakan, untuk bantuan subsidi upah tahap IV pihaknya telah menerima 2,8
              juta data calon penerima dari BPJS Ketenagakerjaan, yang selanjutnya dilakukan check-list untuk
              dilihat kelengkapannya sesuai kriteria Permenaker 14/2020.
              "Untuk  penyaluran  tahap  IV,  kita  lakukan  secepatnya  apabila  proses  check-list  yang
              membutuhkan  waktu  paling  lama  4  hari  kerja  telah  selesai.  Jadi,  jika  minggu  kemarin  data
              diserahkan ke kami pada hari Rabu, maka proses check-list maksimal selesai Selasa (22/9),"
              tutur Ida.

              Setelah dilakukan clteck list, data tersebut akan diserahkan ke Kantor Pelayanan Perbendaharaan
              Negara (KPPN). Kemudian, KPPN menyalurkan uang subsidi gaji/upah tahap IV tersebut kepada
              bank  penyalur,  yakni  bank  yang  masuk  menjadi  anggota  Him-bara.  Selanjutnya,  bank-bank
              Himbara akan menyalurkan uang subsidi upah/ gaji ke rekening penerima secara langsung, baik
              itu rekening bank sesama Himbara maupun rekening bank swasta lainnya.

              Ida tetap mengingatkan terhadap pekerja yang terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan dan masuk
              dalam kategori penerima subsidi agar teliti kembali saat memberikan nomor rekeningnya kepada
              pemberi kerja. Hal ini untuk menghindari gagal transfer akibat rekening yang tutup, statusnya
              pasif, dan bahkan tidak valid.

              "Karena yang kami butuhkan adalah rekening aktif sehingga penyaluran tepat sasaran. Saya
              mohon kepada pemberi kerja juga aktif berkomunikasi kepara para pekerjanya," ucap Ida.

              Menaker Ida berharap bantuan subsidi gaji ini dapat mengurangi beban dan sekaligus mampu
              mengungkit daya ekonomi para pekerja di masa pandemi. Bantuan subsidi upah ini diarahkan
              untuk menjaga dan meningkatkan daya beli pekerja serta mendongkrak konsumsi rumah tangga.
              "Sehingga, dapat menimbulkan multiplier effect (efek pengganda) pada pertumbuhan ekonomi
              dan kesejahteraan masyarakat," ucap Ida.

              Sebelumnya Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Hubungan
              Internasional  Shinta  Kamdani  mengatakan,  program  bantuan  subsidi  upah  ini  cenderung
              mendorong konsumsi masyarakat menengah ke bawah. Padahal di saat yang sama pemerintah
              juga harus mendorong konsumsi kelas menengah.

              Menurut  Shinta,  masyarakat  masih  fokus  untuk  memenuhi  kebutuhan  primer  dan  sekunder
              seperti pendidikan dan kesehatan. Padahal pemenuhan kebutuhan tersier juga harus didorong.
              Sementara sektor ritel dan department store masih terdampak.

              "Kami sudah mendorong mall-mall untuk promosi dalam rangka 17 Agustus dan lain lain. Tetapi
              sepertinya upaya promosi dan memberikan diskon belum bisa mendorong mereka, kalau belum
              merasa aman," ucap Shinta. (ark)



                                                            9
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15