Page 159 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 JULI 2021
P. 159

"Sebetulnya kalau saya pribadi, istri dan anak-anak sudah mengalokasikan anggaran untuk 1.600
              paket sembako, per paket 95.000 ribu rupiah, siap edar kepada orang yang terdampak. Itu dari
              gaji kami," jelas dia.

              Berapa  Gaji  Bupati  Gaji  bupati  sudah  diatur  dalam  PP  Nomor  59  Tahun  2000  tentang  Hak
              Keuangan/Administratif Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah/Dan Bekas Kepala Daerah/Bekas
              Wakil Kepala Daerah Serta Janda/Dudanya.

              Hingga saat ini, belum ada perubahan atas PP yang mengatur gaji kepala daerah di tingkat
              kabupaten/kota tersebut. PP tersebut merupakan revisi dari PP Nomor 9 Tahun 1980.

              Artinya,  sejak  era  Presiden  RI  Abdrurrahman  Wahid,  belum  ada  kenaikan  gaji  pokok  kepala
              daerah. Disebutkan di PP tersebut, gaji pokok kepala daerah setingkat bupati ditetapkan sebesar
              Rp 2,1 juta per bulannya. Sementara itu, gaji pokok seorang wakil bupati ditetapkan sebesar Rp
              1,8 juta per bulan.

              Pasal 4 ayat (2) PP Nomor 59 Tahun 2000 Selain gaji pokok kepala daerah dan wakil kepala
              daerah sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), diberikan tunjangan jabatan dan tunjangan lain
              sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku bagi PNS kecuali ditentukan lain
              dengan peraturan perundang-undangan.

              Salah satu bentuk tunjangan yang diterima pejabat setingkat bupati yakni tunjangan jabatan
              yang  diatur  dalam  Perpres  Nomor  68  Tahun  2001  tentang  Tunjangan  Jabatan  Bagi  Pejabat
              Negara Tertentu.

              Besaran tunjangan jabatan bupati yaitu sebesar Rp 3,78 juta per bulan. Tunjangan lain yang
              diterima  seorang  wali  kota  antara  lain  tunjangan  beras,  tunjangan  anak,  tunjangan  istri,
              tunjangan BPJS Kesehatan, dan tunjangan BPJS Ketenagakerjaan.

              Biaya  operasional  Selain  gaji  pokok  dan  tunjangan,  kepala  daerah  juga  mendapatkan  biaya
              penunjang  operasional  bulanan.  Besaran  tunjangan  ini  berbeda-beda  setiap  daerah  karena
              menyesuaikan dengaan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Tunjangan operasional bupati mencapai
              di atas Rp 100 juta per bulan. Namun yang perlu diketahui, tunjangan ini bersifat sebagai dana
              yang dialokasikan dari APBD untuk menunjang kegiatan operasional wali kota.

              Tunjangan operasional ini diatur dalam PP Nomor 109 Tahun 2000 tentang Kedudukan Keuangan
              Kepala  Daerah  dan  Wakil  Kepala  Daerah.  Besarnya  biaya  penunjang  operasional  bupati
              ditetapkan berdasarkan klasifikasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebagai berikut: PAD sampai
              dengan Rp 5 miliar, maka tunjangan operasional sebesar paling rendah Rp 125 juta dan paling
              tinggi sebesar 3 persen dari PAD.

              PAD Rp 5 miliar sampai 10 miliar, maka tunjangan operasional sebesar paling rendah Rp 150
              juta dan paling tinggi sebesar 2 persen dari PAD.

              PAD Rp 10 miliar sampai 20 miliar, maka tunjangan operasional sebesar paling rendah Rp 250
              juta dan paling tinggi sebesar 1,5 persen dari PAD.

              PAD Rp 20 miliar sampai 50 miliar, maka tunjangan operasional sebesar paling rendah Rp 300
              juta dan paling tinggi sebesar 0,8 persen dari PAD.

              PAD Rp 50 miliar sampai 150 miliar, maka tunjangan operasional sebesar paling rendah Rp 400
              juta dan paling tinggi sebesar 0,4 persen dari PAD.
              PAD di atas Rp 150 miliar, maka tunjangan operasional sebesar paling rendah Rp 600 juta dan
              paling tinggi sebesar 0,15 persen dari PAD.


                                                           158
   154   155   156   157   158   159   160   161   162   163   164