Page 21 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 JULI 2021
P. 21

EVALUASI PPKM DARURAT, LUHUT MINTA JAM KERJA BURUH DIPERKETAT

              Menteri  Koordinator  Bidang  Kemaritiman  dan  Investasi  Luhut  Binsar  Panjaitan  mengatakan,
              berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan PPKM Darurat hari ke-11 menunjukkan tren mobilitas
              masyarakat mulai turun di Jawa dan Bali.

              Kendati demikian, masih banyak kawasan industri yang memiliki status zona merah. Oleh sebab
              itu, Luhut meminta agar jam kerja buruh atau pekerja lebih diperketat.

              "Namun  masih  ada  yang  perlu  menjadi  perhatian,  salah  satunya  para  buruh  yang  di  mana
              industri  ini  masih  banyak  merahnya.  Kalau  bisa  saya  usul  jadwal  kerja  mereka  diperketat,"
              ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (13/07/2021).

              Ia mengatakan, dengan adanya pengetatan jam kerja di masa PPKM Darurat, diharapkan dapat
              segera menekan laju penularan Covid-19 sehingga para pekerja atau tenaga buruh dapat segera
              bekerja dengan normal.

              Oleh sebab itu, Luhut pun mengusulkan kepada Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Ida Fauziyah
              agar menerapkan mekanisme sehari kerja (work from office/WFO), sehari di rumah (work from
              home/WFH).

              "Kalau seharusnya dia bekerja sebulan 30 hari, ini jadi 15 hari. Jadi sehari di rumah, sehari di
              tempat kerja. Ini juga pada prinsipnya untuk menghindari para pekerja atau buruh tersebut
              dirumahkan," ungkap Koordinator PPKM Darurat itu.
              Meski  demikian,  Luhut  menekankan  mekanisme  itu  bukan  berarti  menjadi  alasan  agar
              perusahaan menafsirkan WFH tanpa upah bagi pekerja. Dia mengingatkan kepada Menaker agar
              dibuat regulasi yang jelas mengenai hal ini.

              "WFH  dan  dirumahkan  harap  bikin  dengan  jelas,  sehingga  nanti  bisa  diterjemahkan  melalui
              peraturan menteri atau surat edaran instruksi dari Mendagri. Jadi tidak ada penafsiran macam-
              macam," kata dia.

              Selain  itu,  agar  lebih  mengoptimalkan  pencegahan  penularan  Covid-19,  sebanyak  50  persen
              pekerja atau buruh yang masuk kerja WFO, diminta agar jam makan siangnya diatur. Tujuannya,
              agar jam makan siang tidak bersamaan sehingga menghindari penumpukan.

              "Jadi jangan sampai mereka itu makan siang bersama-sama, menimbulkan kerumunan. Intinya
              jam makan diperhatikan, jangan sampai bertemu makan bareng. Saya serahkan ini ke Menaker
              Ida," ucap dia.

              Menanggapi arahan itu, Ida mengatakan, pihaknya memang telah menerbitkan Surat Edaran
              (SE) Nomor M/7/AS.02.02/V/2020 yang ditujukan kepada seluruh gubernur untuk mengimbau
              pengusaha atau pemimpin perusahaan agar mengoptimalkan pelaksanaan kegiatan usaha sesuai
              dengan protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19.

              Selain itu, pengusaha atau pimpinan perusahaan juga diimbau agar mendorong dan memberikan
              kesempatan  atau  memfasilitasi  pekerja/buruh  untuk  mengikuti  vaksinasi,  mengupayakan
              penyediaan  masker,  perlengkapan  kesehatan  secara  rutin  bagi  pekerja/buruh,  juga
              mengoptimalkan sarana layanan kesehatan di perusahaan bila sudah ada.

              "Bahkan  kami  juga  sampaikan  ke  perusahaan-perusahaan  jika  memungkinkan  untuk
              memberikan sarana isolasi mandiri jika ada pekerjanya yang terpapar covid," kata Ida.




                                                           20
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26