Page 151 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 MARET 2021
P. 151

Pandemi Covid-19 memberikan dampak signifikan pada tingginya angka pengangguran. Selain
              itu,  masih  rendahnya  pendidikan  dan  keterampilan  pekerja,  serta  berada  pada  era  revolusi
              industri 4.0 turut berimbas pada transformasi di sektor ketenagakerjaan.

              Menteri  Ketenagakerjaan,  Ida  Fauziyah,  perlu  kolaborasi  dan  sinergi  banyak  pihak  untuk
              menyelesaikan permasalahan terkini di sektor ketenagakerjaan. Salah satunya adalah dengan
              Balai  Latihan  Kerja  (BLK)  menyelenggarakan  pelatihan  yang  bisa  mengantisipasi  kebutuhan
              keterampilan dan kompetensi tenaga kerja di masa pandemi dan setelahnya.

              Merujuk  pada  data  Badan  Pusat  Statistik  (BPS),  ada  peningkatan  jumlah  dan  tingkat
              pengangguran  yang  signifikan  akibat  dampak  pandemi.  Pada  Agustus  2020,  jumlah
              pengangguran mencapai 9,7 juta orang dengan 7% di antaranya dari industri tekstil dan produk
              tekstil  (TPT).  Angka  tersebut  ada  kenaikan  1,84%  dibanding  tahun  sebelumnya.  Bahkan
              diperkirakan ada sekitar 29,12 juta orang penduduk usia kerja yang terdampak pandemi.

              "Adanya  pandemi  Covid-19  yang  berlangsung  sejak  tahun  lalu.  Padahal  pada  5  tahun
              sebelumnya  kita  sudah  berhasil  menurunkan  tingkat  pengangguran  menjadi  4,99%  pada
              Februari 2020," ujar dia, kepada wartawan, di sela pembukaan Pelatihan Berbasis Kompetensi
              (PBK) 2021 dan peresmian Lobby dan Talent Corner di BLK Solo, Rabu (10/3/2021).

              Ida menambahkan untuk Provinsi Jateng, data BPS pada Agustus 2020 menunjukkan ada 1,21
              juta penganggur, atau naik 396.000 orang dibanding tahun sebelumnya. Artinya, ada kenaikan
              tingkat pengangguran cukup besar, yakni 2,04% dibanding tahun sebelumnya dan diperkirakan
              ada sekitar 3,97 juta orang penduduk usia kerja yang terdampak pandemi di Jateng.

              Menurutnya, adanya pandemi tentunya menambah tantangan kondisi ketenagakerjaan selain
              dari tantangan yang telah ada sebelumnya, yakni terkait kualitas sumber daya manusia (SDM),
              kompetensi dan produktivitas.

              Selain itu, data nasional menunjukkan dari keseluruhan penduduk yang bekerja, sekitar 57%
              lebih berpendidikan rendah (SMP ke bawah) dengan keterampilan terbatas. Ironisnya, di Jateng
              angkanya lebih tinggi untuk persentase penduduk yang bekerja dengan pendidikan rendah, yakni
              sebesar 65%.

              "Saat ini perlindungan terbaik bagi angkatan kerja baru dan para pekerja adalah perlindungan
              keterampilan atau kompetensi. Dengan adanya, setiap individu akan punya kemampuan bekerja
              secara terus menerus baik bekerja untuk orang lain maupun membuka lapangan kerja baru,
              yang  pada  akhirnya  akan  mampu  berkontribusi  meningkatkan  perekonomian  dan
              kesejahteraan," papar dia.

              Kemenaker saat ini tengah menyusun kebijakan pelatihan vokasi agar sesuai dengan munculnya
              peluang  usaha  dan  jenis  pekerjaan  baru  di  era  pandemi.  Antara  lain,  kebijakan  (,,  dan  ).
              Kemudian bagi pekerja ada optimalisasi pemagangan berbasis jabatan, peningkatan perubahan
              kurikulum dan metode yang berfokus pada human digital online (menggunakan metode blended
              training). Serta kolaborasi dengan semua terutama pelaku industri untuk menciptakan lulusan
              yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.














                                                           150
   146   147   148   149   150   151   152   153   154   155   156