Page 239 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 MARET 2021
P. 239
DI DEPAN GIBRAN, MENAKER BEBERKAN 9,7 JUTA ORANG PENGANGGURAN
Jumlah pengangguran di Jawa Tengah (Jateng) meningkat akibat Pandemi COVID-19. Menurut
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah di Jateng terjadi peningkatan jumlah
pengangguran hingga 2,04 persen.
"Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Agustus di Jateng ada 1,21 juta pengangguran
kemudian mengalami kenaikan 2,04 persen menjadi 3,9 juta pengangguran," kata Ida saat
memberikan sambutan pembukaan Pelatihan Berbasis Kompetensi (BPK) di Balai Latihan Kerja
(BLK) Surakarta, Rabu (10/3/2021).
Kenaikan jumlah pengangguran ini, Ida menambahkan, menjadi penyumbang yang cukup serius
peningkatan pengangguran pada skala Nasional. Secara Nasional jumlah pengangguran sudah
mencapai 9,77 juta orang.
"Pengangguran bertambah karena dampak dari Pandemi COVID-19. Dalam lima tahun terakhir
jumlah pengangguran hanya 4,99 persen, tetapi usaha (pengurangan pengangguran) menjadi
berantakan dan naik menjadi 7 persen atau 9,77 juta," terang Menaker Ida.
Selain dihadiri Menaker Ida Fauziyah, pembukaan PBK juga turut dihadiri Wali Kota Solo Gibran
Rakabuming Raka, Dirjen Pembinaan dan Produktivitas Kemnaker Budi hartawan, sejumlah
pengusaha dan industri di Soloraya, serta para lulusan BLK Surakarta.
Menurut Menaker dampak Pandemi ini tidak hanya terjadi di Indonesia saja tetapi juga di seluruh
dunia dan kondisi ini menjadikan semakin bertambahnya pekerjaan rumah (PR) yang harus
dilakukan untuk mengurangi dampak dari pandemi.
"COVID-19 masih ada dan vaksinasi masih berjalan, pandemi ini menyisakan banyak PR. Dan PR
menjadi bertambah dan yang paling banyak terdampak adalah ketenagakerjaan," ungkapnya.
Ida pun mendorong berbagai pihak untuk turut berkontribusi dalam mengurangi tingkat
pengangguran yang ada, salah satunya dengan adanya PBK yang digelar di BLK.
Selain itu, Ida juga meminta dunia industri dan usaha agar menjalin kerjasama dengan BLK guna
menampung alumni BLK yang sudah selesai mengikuti pelatihan.
"Haru ada terobosan untuk menangani PR tersebut, dari sisi lain sekarang ini juga eranya industri
4.0 sementara selama ini ketenagakerjaan didominasi tingkat pendidikan SMP ke bawah, ini yang
harus direspons di BLK," ucapnya.
Menanggapi tingginya pengangguran, Gibran Rakabuming Raka mengatakan, hal itu masih
menjadi PR bersama.
"Ya itu PR kita bersama, makanya kita kebut vaksinasinya. Kalau warganya sehat, ekonominya
kuat," katanya.
238