Page 307 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 MARET 2021
P. 307
"Pegawai ASN dan keluarganya dilarang melakukan kegiatan bepergian ke luar daerah dan/atau
mudik sejak tanggal 10 Maret sampai 14 Maret," kata Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi (PAN RB) dikutip dari lembaran SE yang disampaikannya pada Senin
(8/3).
Namun, larangan bepergian ke luar daerah dikecualikan bagi ASN yang mengalami dua kondisi.
Pertama, ASN yang melaksanakan perjalanan dalam rangka pelaksanaan tugas kedinasan
dengan terlebih dahulu memperoleh Surat Tugas yang ditandatangani oleh minimal Pejabat
Pimpinan Tinggi Pratama atau Kepala Kantor Satuan Kerja.
Kedua, ASN yang dalam keadaan terpaksa perlu untuk melakukan kegiatan bepergian ke luar
daerah dengan terlebih dahulu mendapatkan izin tertulis dari Pejabat Pembina Kepegawaian di
lingkungan instansinya.
"Namun, pegawai ASN yang melaksanakan kegiatan bepergian ke luar daerah agar selalu
memperhatikan sejumlah hal. Antara lain peta zonasi risiko penyebaran Covid-19 yang
ditetapkan oleh Satuan Tugas Penanganan Covid-19," lanjut Tjahjo.
"Lalu perhatikan peraturan dan/atau kebijakan mengenai pembatasan keluar dan masuk orang
yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah asal dan tujuan perjalanan," tuturnya.
Selain itu perlu diperhatikan pula kriteria, persyaratan, dan protokol perjalanan yang ditetapkan
oleh Kementerian Perhubungan dan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 serta protokol
kesehatan yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan.
"Hal-hal di atas berlaku secara mutatis mutandis terhadap pegawai ASN yang dalam status cuti,"
tambah Tjahjo.
Klaster Liburan Pakar Kesehatan Masyarakat, Hermawan Saputra meminta masyarakat tidak
menganggap enteng pandemi covid-19 saat ini apalagi muncul "Jadi harus dikembalikan kepada
kedisiplinan yang memadai dari masyarakat," ujarnya.
Hermawan juga mengingatkan soal potensi penambahan kasus covid-19 saat liburan panjang
Isra Miraj dan Hari Raya Nyepi mendatang. Berdasarkan pengalaman sebelumnya, libur panjang
selalu berujung pada penambahan kasus cukup banyak.
"Libur panjang apapun bentuknya itu akan berkaitan dengan volume pariwisata, volume orang
yang bergerak dari satu ke area lain. Setiap ada liburan akan ada volume pariwisata, pada
akhirnya kasus naik," tutur Hermawan.
Dr Hermawan mengimbau masyarakat agar tetap membatasi mobilitas masing-masing. "Mudah-
mudahan semua bisa membatasi diri," tegas dr Hermawan.(Tribun Network/ras/wly).
306