Page 113 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 25 AGUSTUS 2020
P. 113

Gubernur Gubernur Kepri, Senin. Mereka menolak kedatangan ratusan TKA asal Tiongkok di PT
              Bintan Alumina Indonesia (BAI) di Galang Batang.
              Koordinator aksi, Budi Prasetyo dalam tuntutannya, meminta transparansi terkait jumlah data
              TKA di PT BAI. Selain itu juga meminta komitmen Disnaker Bintan untuk mengawal terkait proses
              penerimaan 20 ribu karyawan di PT BAI.

              "Kami  juga  meminta  Disnaker  Bintan  untuk  melibatkan  mahasiswa  dalam  pengawasan
              penerimaan tenaga kerja lokal di PT BAI," kata Budi.

              Selain  itu,  mahasiswa  juga  mendesak  DPRD  Provinsi  Kepri  membentuk  Tim  Pansus  untuk
              mengecek kebenaran dari jumlah TKA yang ada di PT BAI.

              Demonstran juga menuntut Pemprov Kepri menjalankan Undang-Undang Nomor 39 tahun 2009
              terkait  Kawasan  Ekonomi  Khusus,  dan  mendesak  Gubernur  Kepri  untuk  mencopot  Kepala
              Disnaker Provinsi Kepri karena dinilai lalai mendatangkan TKA di tengah meningkatnya pandemi
              Covid-19 di Kepri.

              "Di tengah kondisi Covid-19, seharusnya pemerintah tidak mengizinkan TKA masuk ke daerah
              kita, apalagi dari negara terjangkit," ujar Budi.

              Kepala Disnaker Bintan, Indra Hidayat, menyampaikan, jumlah TKA di PT BAI saat ini sebanyak
              800 orang dan tenaga kerja lokal sebanyak 2.500 orang. Pihaknya mengaku siap melakukan
              pengawasan dan monitoring terkait proses penerimaan tenaga kerja lokal di PT BAI.
              "Pemkab Bintan sudah MoU dengan PT BAI menyangkut penempatan tenaga kerja lokal Bintan
              selama lima tahun," tutur Indra.

              Plt Kepala Disnaker Kepri, Abdul Bar, mengaku, memperketat pengawasan terhadap ratusan TKA
              China yang baru datang di PT BAI sebagai langkah antisipasi masuknya TKA ilegal ke daerah
              tersebut. "Kami sudah membentuk tim terpadu, yang nantinya rutin mendata keberadaan TKA
              ilegal di PT BAI," ujar Abdul Bar.

              Abdul  Bar  pun  menjamin  TKA  tersebut  sudah  memenuhi  persyaratan  bekerja  di  Bintan.
              Berdasarkan laporan yang diterima dari PT BAI, katanya, pekerja asal negara tirai bambu ini
              telah  mengantongi  izin  Rencana  Pengunaan  TKA  (RPTKA)  dari  Kementerian  terkait.
              "Alhamdulillah perizinan lengkap, kalau tidak lengkap, tentu tidak boleh bekerja di sini," tuturnya.

              Abdul Bar turut mengimbau agar warga tidak khawatir menyangkut kedatangan TKA China ke
              Bintan di tengah pandemi COVID-19. Menurutnya, pekerja asing tersebut sudah membawa hasil
              tes swab negatif Covid-19 dari negaranya. Bahkan sampai di Bintan langsung menjalani  rapid
              rest  dan swab kembali.

              "Mereka juga dikarantina selama 14 hari di wisma PT BAI dengan pengawasan ketat Satuan
              Gugus Tugas COVID-19. Kalau tidak ada gejala, baru boleh bekerja," tegasnya.

















                                                           112
   108   109   110   111   112   113   114   115   116   117   118