Page 180 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 25 AGUSTUS 2020
P. 180
Berikut beberapa fakta tentang subsidi gaji Rp 600.000 untuk karyawan swasta: 1. Penerima
bantuan didaftarkan HRD Daftar penerima subsidi gaji Rp 600.000 beserta nomor rekeningnya
harus didaftarkan oleh perusahaan pemberi kerja.
Karyawan bersangkutan juga bisa meminta perusahaan pemberi kerja, dalam hal ini HRD, untuk
meminta informasi tentang status kepesertaannya di BPJS Ketenagakerjaan. Artinya, pekerja tak
perlu mendaftar langsung ke kantor cabang BPJS Ketenagakerjaan.
Selama proses pendataan penerima bantuan Rp 600.000 untuk karyawan swasta tersebut,
pihak perusahaan harus proaktif menyediakan data peserta BP Jasmsostek yang bisa menerima
BLT BPJS Ketenagakerjaan.
2. Bantuan yang diterima totalnya Rp 2,4 juta Penerima subsidi gaji karyawan ini akan
menerima bantuan Rp 600.000 per bulan selama 4 bulan. Pembayarannya dilakukan selama 2
tahap atau Rp 1,2 juta setiap penyaluran.
Sehingga total bantuan yang diterima masing-masing pekerja adalah Rp 2,4 juta. Bantuan ini
diharapkan bisa jadi stimulus pertumbuhan ekonomi lewat peningkatan konsumsi rumah tangga.
3. Pekerja harus punya nomor rekening Pencairan Bantuan Subsidi Upah dilakukan lewat tranfer
ke rekening penerima sehingga karyawan calon penerima harus memiliki nomor rekening bank.
Bagi peserta BP Jamsostek yang tidak menggunakan rekening bank dalam penggajian alias
masih menerima gaji bulanan dalam bentuk tunai, perusahaan pemberi kerja diminta melakukan
koordinasi dengan bank dan BP Jamsostek Nomor rekening bank yang didaftarkan harus sesuai
dengan penerima, status kepesertaan, dan status upah. Artinya, identitas yang ada di rekening
bank harus sesuai dengan calon penerima bantuan.
4. Bukan untuk karyawan BUMN dan PNS Bantuan Subsidi Upah tidak berlaku untuk pekerja
yang berstatus sebagai karyawan BUMN dan PNS. Selain itu, bantuan pemerintah lewat rekening
ini dilarang untuk mereka yang menerima manfaat Kartu Prakerja yang memang fokus untuk
membantu korban PHK dan pengangguran.
Syarat penerima bantuan subsidi gaji adalah pekerja dengan kepesertaan aktif di BPJS
ketenagakerjaan dengan iuran yang dibayarkan sampai bulan Juni 2020 alias tidak menunggak
iuran.
5. Anggarannya Rp 37,7 triliun Pemerintah menyiapkan anggaran Rp 37,7 triliun untuk program
bantuan subsidi gaji karyawan. Total ada 15,7 juta peserta aktif BP Jamsostek yang ditargetkan
sebagai calon penerima bantuan.
Anggaran subsidi gaji BPJS Ketenagakerjaan berasal dari anggaran negara atau APBN. Bukan
dialokasikan dari dana kelolaan BP Jamsostek yang berasal dari iuran pekerja.
BP Jamsostek hanya bertugas melakukan pengumpulan data penerima dari perusahaan pemberi
kerja, sebelum kemudian menyalurkan dana dari pemerintah lewat rekening bank.
6. Disaring ketat Peran perusahaan juga dibutuhkan untuk memvalidasi data nomor rekening
pekerja serta memastikan kesahihan status upah bersih penerima subsidi gaji Rp 600.000.
Data ini akan dikonfirmasi ulang oleh kantor cabang BP Jamsostek ke tiap perusahaan. Hal ini
karena ada beberapa peserta yang akhirnya ditolak karena tak sesuai kriteria, seperti upah tidak
di bawah Rp 5 juta.
Proses validasi dilakukan tiga tahap untuk memastikan bantuan pemerintah lewat rekening itu
tepat sasaran, bisa membantu pekerja meningkatkan daya beli, serta mendorong pemulihan
ekonomi di tengah pandemi.
179