Page 290 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 25 AGUSTUS 2020
P. 290
Direktur Utama BPJamsostek Agus Susanto menjelaskan, pihaknya terus mengumpulkan data
nomor rekening peserta dan secara simultan melakukan validasi atas data yang diterima.
"Kami melakukan validasi secara berlapis untuk memastikan penerima BSU ini nantinya memang
memenuhi kriteria yang ditentukan. Tujuannya tidak lain untuk memastikan bantuan ini tepat
sasaran dan tidak disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab/' tegas Agus melalui
informasi tertulisnya.
Untuk mewujudkan hal tersebut, BPJamsostek menerapkan serangkaian kriteria yang merujuk
selain dari Peraturan Menteri Ketenagakerjaan, juga pada kriteria-kriteria normatif lainnya agar
dana BSU tepat sasaran.
"Calon penerima program subsidi upah ini sedikitnya berjumlah 15,7 juta pekerja yang
merupakan peserta aktif BPJamsostek yang tersebar di berbagai penjuru Indonesia," tukasnya.
Lebih rinci terkait Per-menaker 14/2020, kriteria yang diterapkan antara lain pekerja merupakan
Warga Negara Indonesia (WNI), masuk pada kategori pekerja Penerima Upah (PU), merupakan
peserta BPJamsostek aktif sampai dengan Juni 2020, dan memiliki upah terakhir di bawah Rp 5
juta sesuai data yang dilaporkan perusahaan dan tercatat pada BPJamsostek.
Selain berpaku pada kriteria tersebut, BPJamsostek juga menerapkan validasi berlapis untuk
mengantisipasi kemungkinan dana BSU tidak tepat sasaran.
Terdapat sedikitnya tiga tahapan validasi yang dilakukan. Pertama yaitu validasi awal yang
dilakukan bersama pihak eksternal yaitu perbankan. Pada tahap ini, nomor rekening yang telah
dikumpulkan oleh BPJamsostek sebanyak lebih dari 13,5 juta nomor rekening diseleksi
berdasarkan validitas nomor rekening, seperti keaktifan dan keabsahan nomor rekening.
Pada tahap ini, BPJamsostek melakukan validasi dengan setidaknya 127 perbankan yang ada di
Indonesia.
Kedua, pada tahap ini BPJamsostek melakukan validitas internal atas data kepesertaan yang
memenuhi kriteria seperti tertera pada Permenaker 14/2020, yakni terkait keaktifan kepesertaan
BPJamsostek, batas maksimal upah yang ditetapkan, dan memastikan calon penerima BSU dari
kategori pekerja PU.
Ketiga, pada tahap ini, BPJamsostek melakukan validasi berdasarkan atas nomor NIK (Nomor
Induk Kepen-dudukan) yang disesuaikan dengan kepemilikan rekening.
Ini dilakukan untuk me-minimalisir kemungkinan terjadinya penerima bantuan ganda karena
yang bersangkutan tercatat aktif bekerja di lebih dari satu perusahaan yang berbeda.
"Bantuan Penerima Subsidi Upah ini merupakan salah satu nilai tambah bagi pekerja yang
terdaftar sebagai peserta aktif BPJamsostek, selain mendapatkan perlindungan daririsiko kerja
dalam bentuk Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Kematian
(JKm), dan Jaminan Pensiun (JP)," ucapnya.
Seperti diketahui, pemerintah telah menganggarkan Rp 37,7 triliun untuk program subsidi
pekerja terdampak Covid-19. Untuk nominal yang akan diterima nantinya ditentukan sejumlah
Rp 600 ribu per bulan untuk 1 orang pekerja selama 4 bulan, atau tiap pekerja bisa mendapatkan
total Rp 2,4 juta.
Adapun skema pencairan atau transfer dana dilakukan 2 bulan sekaligus sebanyak 2 kali. Selain
validasi yang dilakukan BPJamsostek, pemerintah juga diharapkan melakukan validasi ulang
untuk memastikan bantuan ini tepat sasaran. Hal ini dilakukan karena sumber dana BSU ini
berasal dari alokasi anggaran dari pemerintah.
289