Page 4 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN18 DESEMBER 2020
P. 4

Ringkasan

              Pemerintah  Indonesia  berharap  keputusan  Taiwan  melarang  masuk  seluruh  pekerja  migran
              Indonesia (PMI) per 18 Desember 2020 bukan kebijakan yang didorong oleh kepentingan politik.

              "Saya berharap keputusan Taiwan ini tidak didorong alasan politis, tetapi lebih ke alasan medis,"
              kata Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani, dikutip dari
              Antara, Jumat (18/12/2020).


              PEKERJA MIGRAN DILARANG MASUK TAIWAN, ADA LATAR BELAKANG POLITIS?

              Pemerintah  Indonesia  berharap  keputusan  Taiwan  melarang  masuk  seluruh  pekerja  migran
              Indonesia (PMI) per 18 Desember 2020 bukan kebijakan yang didorong oleh kepentingan politik.

              "Saya berharap keputusan Taiwan ini tidak didorong alasan politis, tetapi lebih ke alasan medis,"
              kata Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani, dikutip dari
              Antara, Jumat (18/12/2020).

              Hal  tersebut  merespons  keputusan  Pusat  Komando  Epidemi  Sentral  (CECC)  Taiwan  yang
              melarang masuk seluruh pekerja migran Indonesia tanpa batas waktu yang ditentukan karena
              kasus Covid-19 yang diyakini terus memburuk.
              "CECC akan memutuskan kapan larangan itu dicabut sesuai dengan status pandemi COVID-19
              di Indonesia," kata badan penanggulangan pandemi Taiwan sebagaimana disiarkan di laman
              resminya.

              Menurut  Benny,  keputusan  Taiwan  melarang  masuk  seluruh  pekerja  migran  Indonesia  itu
              gegabah  dan  terlalu  cepat,  padahal  pemerintah  telah  menyampaikan  komitmen  dan
              keseriusannya untuk mengirim pekerja migran yang sehat dibuktikan dengan hasil tes PCR Covid-
              19 negatif.
              Ia menjelaskan larangan itu bermula dari temuan sekitar 85 PMI yang terkonfirmasi positif Covid-
              19 saat mereka tiba di Taiwan. Temuan itu menjadi alasan Taiwan menangguhkan sementara
              penerimaan buruh migran Indonesia dari 14 perusahaan penempatan pekerja migran Indonesia
              (P3MI) yang menyalurkan 85 PMI positif Covid-19 itu ke Taipei.
              Selepas dari penangguhan itu, BP2MI pada awal bulan ini menghubungi Kantor Dagang dan
              Ekonomi Taiwan (TETO) Jakarta dan dua lembaga itu bertemu untuk membahas penangguhan
              tersebut pada 2 Desember 2020.

              "Setelah penangguhan, saya langsung melakukan sidak [inspeksi mendadak] ke dua perusahaan
              dan memeriksa bagaimana prosedur kesehatan itu dilakukan dan dari pantauan kami semua
              memenuhi  syarat.  Esok  harinya  pada  2  Desember,  BP2MI  bertemu  dengan  TETO  dan  kita
              menyampaikan keseriusan Pemerintah Indonesia terkait masalah ini dan mengajak TETO bekerja
              sama untuk memantau proses pengiriman PMI," terang Benny.

              Dalam pertemuan itu, BP2MI mengajak TETO ikut memeriksa proses pemeriksaan kesehatan di
              Indonesia dan Indonesia juga meminta agar perwakilannya dapat memeriksa bagaimana tes PCR
              dilakukan kepada para PMI setibanya mereka di Taipei.
              "Kemungkinan mereka [para PMI] tertular di Taiwan sangat terbuka, karena mereka saat tiba di
              sana tidak langsung di tes [PCR] tetapi telah dikarantina beberapa hari," terang Benny.

              Tidak hanya itu, Benny juga menegaskan seluruh buruh migran Indonesia yang diberangkatkan
              ke Taiwan telah menjalani tes PCR, bahkan sebelum aturan itu diwajibkan oleh otoritas di Taipei.
                                                            3
   1   2   3   4   5   6   7   8   9