Page 210 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 FEBRUARI 2021
P. 210

Pertama paling sedikit 50 persen dari rata-rata konsumsi masyarakat di tingkat provinsi. Kedua,
              nilai upah yang disepakati paling sedikit 25 persen di atas garis kemiskinan provinsi.
              "Rata-rata konsumsi masyarakat dan garis kemiskinan sebagaimana dimaksud menggunakan
              data yang bersumber dari lembaga yang berwenang di bidang statistik," bunyi pasal 36 ayat 3
              seperti dikutip dari merdeka.com, Senin (22/2/2021).

              Usaha  mikro  dan  kecil  yang  dikecualikan  dari  ketentuan  upah  minimum  wajib
              mempertimbangkan soal mengandalkan sumber daya tradisional dan tidak bergerak pada usaha
              berteknologi tinggi dan padat modal.

              Sebelumnya, Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, memastikan Undang-Undang (UU) Cipta
              Kerja  memberikan  kepastian  dalam  skema  pengupahan.  Salah  satunya  terkait  dengan
              penangguhan  upah  oleh  perusahaan  dan  juga  pengupahan  di  sektor  usaha  mikro,  kecil  dan
              menengah (UMKM).

              "UU Cipta Kerja menghapus ketentuan mengenai penangguhan pembayaran UMP. Jadi tidak bisa
              ditangguhkan,  ini  clear  disebutkan  di  UU  Cipta  Kerja,"  jelas  dia  dalam  video  conference  di
              Jakarta, Rabu (7/10).

              Disamping itu, untuk meningkatkan perlindungan upah pekerja atau buruh serta meningkatkan
              pertumbuhan sektor UMKM, UU Cipta Kerja juga mengatur pengupahan bagi sektor usaha dan
              UMKM.

              "Jadi perluasan kesempatan kerja juga kita harapkan dari sektor UMKM kita dan akan kita atur
              pengupahannya dalam UU Cipta Kerja," jelas dia.

              Dia menegaskan, dalam memberikan perlindungan itu tidak harus hanya kepada pekerja formal
              saja. Tapi juga harus memastikan bagi sektor UMKM .
              Reporter: Dwi Aditya Putra Sumber: Merdeka.com Pemerintah telah menerbitkan 49 peraturan
              pelaksana  UU  Cipta  Kerja  atau  Undang-Undang  Nomor  11  Tahun  2020  tentang  Cipta  Kerja.
              Aturan ini terdiri dari 45 Peraturan Pemerintah (PP) dan 4 Peraturan Presiden (Perpres).

              Peraturan pelaksana UU Cipta Kerja juga telah diundangkan ke dalam Lembaran Negara RI. UU
              Cipta  Kerja  atau  Undang-Undang  Cipta  Kerja  Nomor  11  Tahun  2020  resmi  berlaku  sejak
              diundangkan tanggal 2 November 2020.

              Keberadaan  UU  Cipta  Kerja  atau  Omnibus  Law  ditujukan  untuk  menyediakan  seluas-luasnya
              lapangan  kerja  yang  berkualitas,  memberdayakan  usaha  mikro  kecil  menengah  (UMKM),
              menyederhanakan (simplifikasi) regulasi dan meningkatkan ekosistem investasi dalam rangka
              percepatan proyek strategis nasional.

              "Peraturan  pelaksanaan  UU  Cipta  Kerja  secara  lengkap  dapat  diakses  melalui  Jaringan
              Dokumentasi  dan  Informasi  Hukum  Kementerian  Sekretariat  Negara  www.jdih.setneg.go.id,"
              ujar Kepala Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Sekretariat Negara, Eddy Cahyono Sugiarto
              dalam keterangannya, Minggu (21/2/2021).

              Berikut tautan lengkap peraturan pelaksana UU Cipta Kerja seperti melansir laman Setkab. Apa
              saja? 45 Peraturan Pemerintah 1.

              Peraturan  Pemerintah  Nomor  5  Tahun  2021  tentang  Penyelenggaraan  Perizinan  Berusaha
              Berbasis Risiko, ditetapkan tanggal 2 Februari 2021; 2.

              Peraturan  Pemerintah  Nomor  6 Tahun  2021  tentang  Penyelenggaraan Perizinan  Berusaha  di
              Daerah, ditetapkan tanggal 2 Februari 2021; 3.


                                                           209
   205   206   207   208   209   210   211   212   213   214   215