Page 84 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 NOVEMBER 2020
P. 84
Direktur Pembinaan Produktivitas Kemnaker Fachrurozi mengatakan, SDM adalah salah satu
ujung tombak bagi suatu bangsa agar dapat bersaing dengan negara lain. Oleh karena itu,
membangun kompetensi dan keterampilannya penting untuk dilakukan.
TINGKATKAN DAYA SAING BANGSA DENGAN MEMBANGUN SDM INDONESIA
- Cara terbaik meningkatkan daya saing bangsa adalah membangun sumber daya manusia
(SDM) Indonesia. Hal tersebut menjadi prioritas program kerja Kementerian Ketenagakerjaan
(Kemnaker).
Direktur Pembinaan Produktivitas Kemnaker Fachrurozi mengatakan, SDM adalah salah satu
ujung tombak bagi suatu bangsa agar dapat bersaing dengan negara lain. Oleh karena itu,
membangun kompetensi dan keterampilannya penting untuk dilakukan.
"Ketika kemampuan kompetensi dan keterampilan SDM berhasil ditingkatkan, maka bisa menjadi
modal yang kuat agar mampu bersaing dengan negara lain di dunia," ujar Fachrurozi dalam
pembukaan acara tahunan Temu Karya Mutu dan Produktivitas Nasional (TKMPN) XXIV serta
International Quality dan Productivity Convention (IQPC) 2020 di Swiss Bell Hotel, Pondok Indah,
Jakarta Selatan, Selasa (17/11/2020).
Ia menambahkan, penguatan SDM bisa dilakukan dengan meningkatkan kualitas kesehatan,
pendidikan, dan karakter berlandaskan Pancasila.
"(Dengan begitu, SDM Indonesia) akan siap bersaing di tengah situasi global yang makin
kompetitif," ujar Fachrurozi dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu
(18/11/2020).
Kemnaker pun mengapresiasi penyelenggaraan TKMPN XXIV dan IQPC 2020. Pasalnya, acara ini
turut membangun SDM Indonesia sekaligus daya saing bangsa.
Sebagai informasi, acara TKMPN XXIV dan IQPC 2020 digelar oleh Asosiasi Manajemen Mutu
& Produktivitas Indonesia (AMMPI) bekerja sama dengan PT Wahana Kendali Mutu (WKM)
dan didukung oleh Kementerian Ketenagakerjaan RI, Asia Pacific Quality Organization (APQO),
dan Asian Productivity Organization (APO).
Acara tersebut digelar secara virtual untuk pertama kali setelah selama 24 tahun digelar secara
tatap muka. Hal ini dilakukan untuk memutus mata rantai penularan Covid-19.
Adapun TKMPN adalah ajang unjuk kebolehan dan keberhasilan dari perusahaan-perusahaan
swasta nasional dan BUMN, lembaga pemerintahan, koperasi, perguruan tinggi, dan organisasi
nirlaba dalam mengelola mutu dan produktivitas perusahaan, baik perseorangan maupun
kelompok dengan berbagai pendekatan sistem manajemen.
Ketua Komite Pelaksana TKMPN XXIV Soenarso menjelaskan, jumlah peserta acara ini mencapai
603 orang dan dibagi dalam 183 tim penyaji yang mewakili 61 perusahaan.
Soenarso menambahkan, pihaknya bersyukur karena acara tahunan ini tetap bisa terlaksana
dengan baik, meski dilaksanakan secara virtual.
Sekalipun dilakukan secara jarak jauh, kata dia, pihak penyelenggara tetap menjaga kualitas
cara TKMPN. Sebagai acara kompetisi, TKMPN mengikutsertakan dewan juri profesional, objektif,
dan akuntabel sejak menerima makalah hingga saat presentasi dan penyusunan Strength
Opportunity For Improvement (SOFI).
83