Page 158 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 SEPTEMBER 2020
P. 158

1. Rekening atau penerima masih proses validasi  Direktur Utama BP Jamsostek Agus Susanto
              mengatakan sesuai Permenaker Nomor 14 Tahun 2020, data yang sudah divalidasi di perbankan
              selanjutnya divalidasi kembali di internal BP Jamsostek.

              Adapun proses validasi tersebut diantaranya:  Validasi pertama dilakukan oleh pihak eksternal
              melalui kerja sama dengan 127 bank yang bertujuan untuk mengecek validitas nomor rekening
              peserta calon penerima bantuan langsung tunai (BLT) pekerja.

              Validasi kedua dilakukan di internal BP Jamsostek dengan mengikuti pada Peraturan Menteri
              Ketenagakerjaan (Permenaker) Nomor 14 Tahun 2020 tentang Pedoman Pemberian Bantuan
              Pemerintah Berupa Subsidi Gaji bagi Pekerja/Buruh dalam Penanganan Dampak Covid-19.
              Validasi terakhir juga oleh internal dalam rangka mengecek kesamaan identitas nomor rekening
              dan kepesertaan pekerja penerima bantuan langsung tunai (BLT).

              2. Rekening atau Penerima Tidak lolos validasi  Alasan kedua tidak cair karena bisa jadi anda
              tidak lolos validasi yang dilakukan tiga tahap di atas.

              Bahkan beberapa waktu lalu pihak  BPJS Ketenagakerjaan  menyampaikan dari data yang masuk
              sebanyak 14,2 juta yang lolos validasi sebanyak 11,3 juta.

              Agus  menegaskan,  patokan  valid  atau  tidaknya  disesuaikan  dengan  Permenaker  Nomor  14
              Tahun  2020,  diantaranya:      BPJS  Ketenagakerjaan    yang  dibuktikan  dengan  nomor  kartu
              kepesertaan;     ;     sampai dengan bulan Juni 2020.
              3. Rekening belum disetorkan perusahaan ke BP Jamsostek  Alasan lain tidak cair karena nomor
              rekening calon penerima belum disetorkan. Dari target penerima sebanyak 15,7 juta pekerja,
              pihak Kemnaker baru menerima sekitar 14,2 juta.

              Oleh karena itu, pihak BP Jamsostek masih memberikan kesempatan kepada pekerja maupun
              perusahaan untuk segera menyetorkan atau memperbaiki data yang salah sampai 15 September
              2020.

              4.  Pemerintah  mencairkan  bantuan  secara  bertahap    Pemerintah  menyampaikan  pencairan
              bantuan pemerintah tahap pertama baru disalurkan kepada 2,5 juta pekerja.

              Sementara sisanya akan dilakukan bertahap sampai akhir September 2020.
              Jadi bisa jadi belum cair karena anda tidak masuk dalam tahap pencairan pertama dan kedua.

              5.  Pekerja  tidak  berhak  mendapatkan  bantuan    Baru-baru  ini  pihak    BPJS  Ketenagakerjaan
              mengatakan  telah  mencoret  sekitar  1,6  juta  calon  penerima  bantuan  langsung  tunai  (BLT)
              Rp600.000.

              Pencoretan tersebut menurut pihak  BPJS Ketenagakerjaan  karena calon penerima bantuan
              langsung tunai (BLT) Rp600.000 tersebut tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan Peraturan
              Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) Nomor 14 Tahun 2020.

              Menurut pihak  BPJS Ketenagakerjaan  rata-rata dari 1,6 juta pekerja yang dicoret dari daftar
              tersebut karena memiliki penghasilan atau gaji sebesar Rp5 juta.
              Padahal dalam syarat yang sudah diatur dalam Permenaker, pemerintah mensyaratkan calon
              penerima bantuan langsung tunai ini memiliki penghasilan dari suatu perusahaan di bawah Rp5
              juta.

              6. Rekening pekerja dikembalikan  Bahkan menurut Ida, sampai saat ini sekitar 15.659 pekerja
              belum  dapat  disalurkan  karena  beberapa  alasan  seperti  adanya  duplikasi  rekening,  rekening

                                                           157
   153   154   155   156   157   158   159   160   161   162