Page 107 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 MARET 2021
P. 107

Masih  adanya  Pemberlakuan  Pembatasan  Kegiatan  Masyarakat  (PPKM)  skala  mikro  juga
              membuat Bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit rata-rata sudah di bawah 50 persen. Doni
              merasa kebijakan ini perlu dipertahankan.

              "Dengan karyawan swasta kami juga koordinasi dengan Ketua Kadin atas perintah Pak Menko
              dan Bu Menaker sifatnya mengimbau. Kami harap pimpinan perusahaan ingatkan karyawannya
              untuk bersabar dulu," kata Doni.

              Selain itu, kebijakan Menhub mengenai tidak adanya larangan mudik juga bisa bersinggungan
              dengan  SKB  3  Menteri  mengenai  libur  Lebaran  2021.  Pemerintah  telah  menyepakati  serta
              merevisi cuti bersama 2021 demi menekan angka penularan COVID-19 di Indonesia.

              Kesepakatan tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama (Menag),
              Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
              Birokrasi (Menteri PANRB) Nomor 281 Tahun 2021, Nomor 1 Tahun 2021, Nomor 1 Tahun 2021
              tentang Perubahan Atas Keputusan Bersama Menag, Menaker, Menteri PANRB Nomor 642 Tahun
              2020, Nomor 4 Tahun 2020, Nomor 4 tahun 2020 Tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama
              Tahun 2021.

              "Dalam  Surat  Keputusan  Bersama  (SKB)  sebelumnya  terdapat  7  hari  cuti  bersama.  Setelah
              dilakukan peninjauan kembali SKB, maka cuti bersama dikurangi dari semula 7 hari menjadi
              hanya tinggal 2 hari saja," ungkap Muhadjir dalam Rapat Koordinasi di Kantor Kemenko PMK,
              pada Senin (22/02/2021) seperti dilansir laman Setkab.

              Cuti bersama yang dipangkas pada Lebaran 2021 adalah tanggal 7, 18, 19 Mei. Sebelumnya,
              tiga  hari  tersebut  merupakan  cuti  bersama  dalam  rangka  Hari  Raya  Idul  Fitri  1442  Hijriah.
              Kebijakan Menhub Budi Karya seperti tidak sejalan dengan SKB ini.

              Di sisi lain, pemerintah malah mengisyaratkan untuk melarang mudik pada Lebaran 2021. Komite
              Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) bersama dengan Kepolisian,
              Badan Nasional Penanggulangan Bencana, hingga Kementerian Dalam Negeri telah berdiskusi
              sebelum mengambil kebijaka tersebut.

              "Jadi  ada  kemungkinan.  Saya  belum  boleh  mengumumkan  ini  secara  resmi  karena  harus
              presiden,  bahwa  kita  sudah  menyiapkan  kemungkinan  besar  untuk  melakukan  pelarangan
              mudik," ungkap Sekretaris Eksekutif I Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi
              Nasional (KPC-PEN), Raden Pardede dalam webinar, Kamis (25/3/2021).

              Selain itu, pemerintah bakal mengatur tentang perayaan lebaran serta transportasi selama masa
              mudik nanti. Raden menyatakan, kebijakan yang diambil tahun ini kemungkinan serupa dengan
              tahun lalu.

              "Kami memang kemungkinan akan menerapkan apa yang kita lakukan tahun lalu. Jadi akan ada
              pembatasan untuk mudik," kata Raden.
              Menurut  Pengamat  Kebijakan  Publik  Universitas  Trisakti,  Trubus  Rahadiansyah,  langkah  tak
              melarang mudik dari Kementrian Perhubungan adalah kebijakan yang terburu-buru.

              "Karena Covid-19 masih tinggi penularannya, meskipun angkanya beberapa hari ini mengalami
              penurunan, tapi kan tidak berarti Covid-19 sudah hilang," kata Trubus kepada Liputan6.com .

              Menurut dia, Kementrian Perhubungan hanya memikirkan dampak dari Covid-19 kepada para
              pelaku usaha di moda transportasi darat, laut dan udara yang selama setahun ini mati suri.






                                                           106
   102   103   104   105   106   107   108   109   110   111   112