Page 33 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 JUNI 2021
P. 33

Wujud komitmen itu ditandai dengan ratifikasi Konvensi ILO Nomor 138 dan Nomor 182 dengan
              Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1999 dan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2000. Selain itu,
              pemerintah memasukkan substansi teknis kedua yang ada dalam konvensi ILO tersebut ke dalam
              Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2013 tentang Ketenagakerjaan.

              Menaker Ida menambahkan, pemerintah telah menyusun Rencana Aksi Nasional Penghapusan
              Bentuk-Bentuk Pekerjaan Terburuk untuk Anak (RAN-PBPTA) melalui Keputusan Presiden Nomor
              59 Tahun 2002. RAN-PBPTA ini sebagai acuan dalam penghapusan bentuk-bentuk pekerjaan
              terburuk untuk anak tersebut.

              "Kita telah selesai melaksanakan RAN-PBPTA Tahap I dan Tahap II. Untuk saat ini kita sedang
              melaksanakan RAN-PBPTA Tahap III," ujarnya.

              Dalam menghapus bentuk-bentuk pekerjaan terburuk untuk anak, ia menyampaikan Kemenaker
              telah  melakukan  lima  upaya  nyata.  Pertama,  meningkatkan  pemahaman  melalui  sosialisasi
              kepada dunia usaha dan masyarakat tentang bentuk-bentuk pekerjaan terburuk untuk Anak.
              Kedua,  melakukan  upaya  pencegahan  dan  penghapusan  pekerja  anak  dari  BPTA  melalui
              berbagai program antara lain Program Zona/ kawasan Bebas 8 Pekerja Anak, dan Kampanye
              Menentang Pekerja Anak. Ketiga, pada tahun 2008 hingga 2020, Kemenaker telah melaksanakan
              Program Pengurangan Pekerja Anak dan telah berhasil menarik pekerja anak dari tempat kerja
              sebanyak 143.456 anak.

              Menurutnya, tujuan program ini guna mengurangi jumlah pekerja anak dari rumah tangga miskin
              (RTM) yang putus sekolah untuk ditarik dari tempat kerja melalui pendampingan di selter dalam
              rangka memotivasi dan mempersiapkan anak kembali ke dunia pendidikan. "Program ini dapat
              berhasil  dengan  didukung  oleh  berbagai  pihak,  baik  pemerintah  maupun  non  pemerintah,
              termasuk masyarakat," kata Menaker.

              Keempat, penguatan kapasitas penegak hukum norma Pekerja Anak dan BPTA melalui perluasan
              pendidikan dan pelatihan, seperti Bimtek pengawasan norma kerja anak Kelima, pelaksanaan
              kebijakan  untuk  pencegahan  dan  penanggulangan  Pekerja  Anak  dan  BPTA  baik  secara  pre-
              emptif,  preventif  dan  represif  oleh  Pengawas  Ketenagakerjaan  melalui  sosialisasi  kepada
              stakeholder, pemeriksaan ke perusahaan yang diduga mempekerjakan anak dan penyidikan.

              "Semua langkah yang diambil tersebut mencerminkan kerja sama dan sinergi dengan unsur-
              unsur pentahelix yang ada dan akan terus semakin ditingkatkan di masa depan," ujarnya.

              Ia juga mengemukakan bahwa salah satu langkah sinergi pentahelix yang akan dilaksanakan
              dalam  Mencegah  Pekerja  Anak  Indonesia,  yaitu  Kemenaker  bekerja  sama  dengan  berbagai
              pihak, terutama dunia usaha untuk melaksanakan Pencanangan Indonesia Bebas Pekerja Anak
              Tahun 2022 di Karawang International Industry City (KIIC), Modern Cikande 10 Industrial Estate
              (MCIE) di Karawang.

              Kemudian, Kawasan Industri Makasar (KIMA), Modern Cikande Estate (MCIE) di Banten, dan
              Krakatau Industrial Estate Cilegon (KIEC) di Bant [lia].















                                                           32
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38