Page 157 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 25 NOVEMBER 2020
P. 157
Peningkatan kompetensi itu, tegas Ida, dapat dilakukan dengan pelatihan vokasi yang tepat agar
sesuai dengan kebutuhan dunia kerja setelah pandemi.
Perubahan juga harus dilakukan pada ekosistem ketenagakerjaan secara keseluruhan, mulai dari
proses penempatan tenaga kerja, pembinaan hubungan industrial, dan pengawasan
ketenagakerjaan.
Adaptasi terhadap perubahan tersebut diakuinya juga untuk menjawab tantangan yang muncul
saat berlangsung dan ketika pandemi Covid-19 usai.
Menurutnya, pandemi membuat Indonesia harus semakin cepat beradaptasi dengan perubahan
Revolusi Industri 4.0 yang mempengaruhi dunia kerja secara keseluruhan. Hal itu terutama
dalam pemanfaatan teknologi digital, yang pemanfaatannya meningkat drastis ketika Covid-19
terjadi.
Waktu dan ruang kerja kerja kini menjadi semakin fleksibel dengan masa depan dunia kerja akan
menuju kepada peningkatan mobilitas dan penggunaan teknologi dalam bekerja.
"Ini hikmah, yang pada akhirnya pandemi Covid-19 dan era Revolusi Industri 4.0 telah membuat
masyarakat dan industri membuat tata kehidupan baru, dunia kerja baru," ujarnya.
Hal itu sesuai dengan kajian yang dilakukan oleh Kementerian Ketenagakerjaan yang
memperlihatkan pendidikan dan pelatihan berbasis teknologi merupakan keterampilan yang
paling diinginkan.
Dalam analisis dampak pandemi, Kemnaker melakukan survei pada 1.105 perusahaan yang
bergerak di 17 sektor ekonomi di seluruh Indonesia pada Juli-Oktober 2020.
Hasilnya memperlihatkan 26,9 persen mengatakan keterampilan teknologi menjadi kemampuan
yang paling dibutuhkan setelah pandemi. Keterampilan ini unggul dari 6,2 persen yang
membutuhkan keterampilan fisik dan manual, serta 4,1 persen yang membutuhkan keterampilan
emosional dan sosial.
156