Page 91 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 25 NOVEMBER 2020
P. 91
"Pandemi COVID-19 akan mengakibatkan pola kerja yang berubah, dari survei ditemukan bahwa
bekerja dari rumah atauwork from homeakan tetap dilaksanakan (setelah pandemi berakhir),"
katanya di Jakarta, Selasa, dalam acara virtual peluncuran "Analisis Dampak Pandemi COVID-19
terhadap Perluasan Kesempatan Kerja".
Survei yang dilakukan kementerian melalui telepon dan daring menunjukkan 23,39 persen
perusahaan menyatakan masih akan menerapkan sistem kerja dari rumah dan 22,88 persen
perusahaan menyatakan mungkin akan melakukan pengurangan pekerja.
Di samping itu, menurut hasil survei, sebanyak 18,06 persen perusahaan akan memberlakukan
sistem pengupahan berdasarkan jam kerja; 17,37 persen perusahaan akan melakukan
pengurangan jam kerja, dan 12,23 persen menyatakan tidak akan melakukan perubahan dalam
pola kerja.
Menurut survei kementerian hampir 88 persen perusahaan yang menjadi responden menyatakan
mengalami kerugian akibat pandemi COVID-19. Hanya 11 perusahaan yang menyatakan
kondisinya tidak terdampak pandemi; 0,8 persen perusahaan yang mendapat keuntungan
semasa pandemi, dan 0,1 persen perusahaan yang menganggap pandemi sangat
menguntungkan.
Survei kementerian juga menunjukkan bahwa sektor usaha kecil dengan satu sampai empat
pekerja paling merasakan dampak pembatasan sosial berskala besar (PSBB) akibat pandemi.
"PSBB transisi dan jaga jarak sangat berpengaruh terhadap UMKM, karena kita tahu UMKM pada
umumnya mengandalkan transaksi langsung dengan konsumen secara tatap muka," kata Satrio.
90