Page 116 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 OKTOBER 2021
P. 116

"Apabila kita melihat kondisi yang ada saat ini, khususnya akibat second wave pandemi Covid-
              19, terlihat adanya dampak yang cukup signifikan pada perekonomian di Indonesia,” kata Dinar
              melalui pesan tertulis kepada JIBI/Bisnis, Rabu (27/10/2021).

              Dengan  demikian,  Dinar  meminta,  masyarakat  untuk  menunggu  data-data  yang  sedang
              dipersiapkan oleh BPS. Dia pun memastikan bahwa data yang disajikan otoritas statistik itu bakal
              menggambarkan situasi riil pertumbuhan ekonomi dan inflasi saat ini.

              "Penetapan  upah  minimum  2022  secara  mayoritas  diprediksi  mengalami  kenaikan  walaupun
              belum bisa memenuhi ekspektasi para pihak. Hal tersebut harus diapresiasi sebagai langkah
              maju, mengingat kita masih dalam masa pemulihan dari dampak Covid-19," kata dia.

              Depenas dan LKS Tripnas sendiri telah mengadakan pertemuan pada 21-22 Oktober 2021 di
              Jakarta.  Persamuhan  itu  sepakat  untuk  mendorong  penetapan  upah  minimum  yang  sesuai
              dengan ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 36/2021 tentang Pengupahan.

              "Bagi para pihak yang tidak puas, mereka bisa menggunakan mekanisme gugatan sesuai dengan
              ketentuan peraturan perundang-undangan," tuturnya.

              Di sisi lain, persentase kenaikan upah minimum berpotensi lebih rendah dibandingkan dengan
              tahun-tahun sebelumnya, seiring dengan diterapkannya metode kalkulasi baru perhitungan upah
              minimum.

              Penetapan  upah  minimum  2022  bakal  mengacu  pada  Peraturan  Pemerintah  Nomor  36/2021
              tentang Pengupahan yang menggantikan PP Nomor 78/2015.

              Sekretaris Jenderal Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia (OPSI) Timboel Siregar menjelaskan
              bahwa penghitungan upah minimum terbaru akan memakai sejumlah variabel baru.

              Pada regulasi lama, kenaikan upah minimum mengacu pada tingkat inflasi dan pertumbuhan
              ekonomi tahun berjalan.

              "Kenaikan upah minimum tahun depan dihitung dengan mengacu pada upah minimum tahun
              berjalan, tingkat inflasi, pertumbuhan ekonomi, batas atas, dan batas bawah upah minimum,"
              kata Timboel, Minggu (24/10/2021).

              Batas atas upah minimum sendiri dihitung dengan mengalikan rata-rata konsumsi per kapita dan
              rata-rata anggota keluarga. Hasil dari perkalian itu lantas dibagi dengan jumlah rata-rata anggota
              rumah tangga yang bekerja.

              "Yang  terpenting  sekarang,  otoritas  statistik  segera  merilis  angka-angka  variabel  yang
              diperlukan, seperti tingkat konsumsi dan jumlah rata-rata anggota keluarga. Dengan variabel
              yang  makin  banyak,  kemungkinan  kenaikan  lebih  kecil  dari  pada  saat  PP  Nomor  78/2015
              diterapkan," kata dia.

              Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia.














                                                           115
   111   112   113   114   115   116   117   118   119   120   121