Page 232 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 OKTOBER 2021
P. 232
BURUH FSPMI TUNTUT KENAIKAN UMP DAN UMK SUMUT NAIK 10%
Puluhan buruh yang tergabung dalam Dewan Pimpinan Wilayah Federasi Serikat Pekerja Metal
Indonesia Provinsi Sumatera Utara (DPW FSPMI Sumut) menggelar aksi demo didepan kantor
Gubernur Sumut di jalan Diponegoro Kota Medan, Selasa (26/10/ 2021).
Aksi para buruh ini menuntut kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) dan Upah Minimum
Kabupaten/Kota (UMK) di Sumut untuk tahun 2022 mendatang harus naik minimal 10 %,
demikian disampaikan Willy Agus Utomo selaku Ketua FSPMI Sumut dalam orasinya dihadapan
massa buruh.
"Kenaikan UMP dan UMK se Sumut sebesar 10% bukan tidak berdasar, kaum buruh Sumut sudah
sangat menderita pasca pandemi, pemerintah tidak peduli dengan nasib buruh yang semakin
buruk kondisinya, apa lagi tahun 2021 kemarin upah buruh di Sumut tidak mengalami kenaikan
sama sekali, kami ingatkan pak Gubsu Edy, jangan lagi tahun 2022 tidak naik upah kaum buruh,
kami akan melawan dengan aksi massa buruh yang lebih besar lagi," tegas Willy melalui
pengeras suara (toa) didepan kantor Edy Rahmayadi.
Tidak hanya itu, Willy juga menyampaikan tuntutan secara Nasional, yaitu dicabutnya UU Cipta
Kerja yang dianggap telah menyengsarakan kaum buruh di Indonesia. "Banyak hak kaum buruh
yang di reduksi atau dikebiri terang terangan oleh pemerintah, pesangon dikurangi, PHK
dimudahkan, perbudakan dengan kedok outsourcing atau biro jasa di legalkan, dan banyak lagi
kesengsaraan kaum buruh akibat UU Cilaka ini," ketus Willy.
Masih kata Willy, pihaknya juga mengeritisi kinerja Pertamina Sumut atas kelangkaan Bahan
Bakar Minyak (BBM) di wilayah Sumut beberapa pekan ini, para buruh menuntut agar pihak
Pertamina menjamin kebutuhan pasokan BBM karena dampaknya buruh bagi kehidupan
masyarakat Sumut.
"Dengan langkanya BBM aktivitas ekonomi tersendat, rakyat harus terpaksa beli dengan mahal
di agen-agen pinggir jalan, tidak hanya itu dampak kosongnya BBM dapat menaikan harga harga
kebutuhan pokok jika ini berlangsung lama, jadi kita minta Pertamina Sumut agar segera
memenuhi kebutuhan BBM Masyarakat dengan serius," harap Willy.
Pantaun awak media ini, tepat pukul 11.30 Wib usai melakukan orasi bergantian, aksi para buruh
FSPMI Sumut ini diterima oleh Syahril Siregar mewakili Pemprov Sumut, Willy didampingi
sekretarisnya Tony Rickson Silalahi menyerahkan Statmen tuntutan aksi agar disampaikan
langsung kepada Gubernur Sumatera Utara.
Usai penyerahan tuntutan massa buruh bergegas melanjutkan aksinya menuju kantor Walikota
Medan dengan tuntutan yang sama yaitu menuntut kenaikan UMK Medan sebesar 10 % untuk
tahun 2022 mendatang kepada Bobby Nasution.
(pung)
231