Page 51 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 JANUARI 2021
P. 51

Terkait  RPP tentang  Penggunaan  Tenaga  Kerja  Asing, kegalauan  yang terjadi di  masyarakat
              Indonesia kebanyakan tentang batasan, norma dan sejauh mana tenaga kerja asing ini akan
              menyerbu pasar tenaga kerja di Indonesia.

              "Pasal 42 UU Cipta Kerja melarang TKA untuk menduduki jabatan yang mengurusi personalia,
              hal ini dipertegas lagi dalam RPP tentang Penggunaan Tenaga Kerja Asing Pasal 6 ayat (1) dan
              bahkan  akan  di-  breakdown  lagi  jenis-jenis  jabatan  atau  fungsi  yang  dianggap  melakukan
              pengurusan personalia yang dilarang diduduki oleh TKA oleh Menteri sesuai amanat Pasal 6 ayat
              (2)", terang Ketua Tim Serap Aspirasi (TSA) UU Cipta Kerja Franky Sibarani dalam keterangan
              tertulis, Sabtu (16/1/2021).

              "Kami  mengapresiasi  kerja  keras  Kementerian  Ketenagakerjaan  yang  sudah  siang  malam
              berupaya merumuskan RPP yang terbaik untuk bangsa Indonesia ini", lanjut Franky.

              Rekomendasi yang disampaikan oleh Tim Serap Aspirasi (TSA) UU Cipta Kerja selanjutnya akan
              dibahas dalam rapat harmonisasi antar Kementerian terkait.
              Diharapkan  masyarakat  untuk  tetap  positif  dan  mendukung  upaya-upaya  yang  dilakukan
              pemerintah untuk dapat mengakomodasi seoptimal mungkin aspirasi masyarakat dalam UU Cipta
              Kerja serta peraturan turunanya, yang salah satunya difasilitasi dengan dibentuknya Tim Serap
              Aspirasi UU Cipta Kerja.
              Dalam  menyerap  aspirasi  masyarakat,  Tim  Serap  Aspirasi  (TSA)  UU  Cipta  Kerja  tidak  hanya
              mengajak para praktisi hukum namun juga mahasiswa, lembaga-lembaga terkait lainnya, serta
              seluruh lapisan masyarakat baik dari unsur pekerja dan atau pengusaha.

              Terlebih  terkait  RPP  tentang  Penggunaan  Tenaga  Kerja  Asing  ini  tidak  dapat  hanya  dilihat
              terpisah,  namun  juga  perlu  mempertimbangkan  RPP  terkait  yakni  tentang  hubungan  kerja,
              pemutusan waktu kerja dan waktu istirahat, pengupahan serta jaminan kehilangan pekerjaan.

              Sehingga,  Kementerian  terkait,  khususnya  Kementerian  Ketenagakerjaan  (Kemnaker)  akan
              saling berkonsolidasi.

              Peraturan turunan dari UU Cipta Kerja diamanatkan untuk dapat selesai dalam waktu tiga bulan
              sejak diundangkannya UU Cipta Kerja. Seluruh peraturan turunan harus sudah selesai di akhir
              bulan Januari 2021 sehingga dapat difinalisasi sebelum 1 Februari 2021.

              UU Cipta Kerja telah disetujui dalam Rapat Paripurna DPR pada 5 Oktober 2020 dan disahkan
              oleh Presiden pada 2 November 2020. Peraturan turunan yang tengah disusun mencakup 40
              Peraturan Pemerintah (PP) dan 4 Peraturan Presiden (Perpres).

              Draf  RPP  dan  RPerpres  yang  tengah  disusun  dapat  diakses  di  uu-ciptakerja.go.id  dan  uu-
              ciptakerja.go.id/daftar-rancangan-peraturan-presiden-uu-cipta-kerja/.
              Adapun informasi untuk mengetahui berbagai kegiatan diskusi TSA dapat dilihat melalui media
              sosial yaitu Instagram: @tsa_ciptakerja dan Twitter: @tsa_ciptakerja.















                                                           50
   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56