Page 21 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 31 MARET 2021
P. 21
"Posisi per Februari 2021, dana in-vestasi sebesar Rp 489,8 triliun. Target hingga akhir tahun
adalah Rp 559,9 triliun. Artinya kami punya tantangan untuk meningkatkan kurang lebih Rp 70
triliun selama sembilan bulan ke depan," ujar Anggoro saat Rapat Dengar Pendapat (RDP)
dengan Komisi IX DPR RI, Selasa (30/3).
Meski demikian, hal itu menjadi tantangan tersendiri. Karena menurut dia, pertumbuhan dana
investasi di masa mendatang sebetulnya cenderung melandai atau tidak lebih dari 13%. Dengan
nilai dana investasi yang semakin besar, maka tren pertumbuhan berlaku sebaliknya atau relatif
melambat dari capaian sebelumnya.
Anggoro juga memaparkan, tahun ini BP Jamsostek menargetkan hasil investasi sebesar Rp 33,4
triliun, tumbuh 3,4% (yoy) dibandingkan realisasi tahun 2020 sebesar Rp 32,3 triliun. Sampai
Februari 2021, hasil investasi dibukukan sebesar Rp 5,12 triliun.
"Artinya secara proporsional masih sesuai. Kalau dilihat CAGR selama lima tahun terakhir hasil
investasi tumbuh 8,95%. Ke depan kami melihat dengan suku bunga low interest rate yang
sekarang BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRRR) 3,5%, tentu saja tren hasil investasi besarnya
akan menurun. Tantangan kami adalah terus menjaga hasil investasi ke depan," terang dia.
Jika dirinci, dari total dana investasi per Februari 2021, dana investasi badan sebesar Rp 11,6
triliun dengan CAGR lima tahun 3,61%. Sedangkan hasil investasi dari dana badan Rp 114 miliar
per Februari 2021. Pada akhir 2020, hasil investasi sebesar Rp 824 miliar dengan CAGR 2,3%.
Sementara dana investasi pada jaminan sosial mencapai Rp 478 triliun dengan CAGR lima tahun
sebesar 13,72%. Adapun hasil investasi sampai Februari 2021 sebesar Rp 5 triliun. Pada akhir
2020, hasil investasi dana jaminan sosial mencapai Rp 31,5 triliun dengan CAGR lima tahun
7,44%.
Lebih rinci lagi, dana investasi program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) mencapai Rp 40,3 triliun
pada Februari 2021 dengan CAGR selama lima tahun 16,61%. Per Februari hasil investasi Rp
460 miliar. Sebelumnya, pada 2020 hasil investasi dana JKK mencapai Rp 2,9 triliun dengan
CAGR 14,54%.
Kemudian dana investasi Jaminan Kematian (JKm) per Februari 2021 adalah Rp 14,3 triliun,
dengan rata-rata pertumbuhan selama lima tahun terakhir 18,3%. Hasil investasi per Februari
2021 Rp 180 miliar. Pada Desember 2020 hasil investasi sebesar Rp 1,1 triliun, dengan CAGR
lima tahun terakhir 14,16%.
Lalu dana investasi program Jaminan Pensiun (JP) dicatatkan mencapai Rp 81,54 triliun sampai
Februari 2021. Pada saat yang sama, hasil investasi dibukukan sebesar Rp 935 miliar. Pada akhir
tahun lalu, CAGR hasil investasi lima tahun terakhir mencapai 55,97%.
Terakhir, dana investasi pada program Jaminan Hari Tua (JHT) menjadi masih yang terbesar
sampai Februari 2021 yaitu mencapai Rp 324 triliun, tercatat CAGR lima tahun terakhir 9,78%.
Sementara hasil investasi per Februari 2021 sebesar Rp 3,4 triliun. Adapun pada hasil investasi
Desember 2020 sebesar Rp 22,9 triliun, dengan CAGR lima tahun terakhir 2,31%.
Defisit Dana JHT
Di samping itu, RDP bersama Komisi XI DPR RI tersebut turut menyinggung defisit dana pada
program JHT. Per Februari 2021, rasio kecukupan dana JHT tercatat sebesar 95,2%. Anggoro
menjelaskan, secara umum defisit yang terjadi itu disebabkan risiko pasar. Karena dari seluruh
dana JHT mencapai Rp 324 triliun, sebanyak 23% diantaranya ditempatkan pada instrumen
investasi saham dan reksadana.
20