Page 306 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 AGUSTUS 2020
P. 306

"Kalau saya dapat arahan lebih cepat lebih baik, target kami Agustus ini selesai. Tapi kalau
              memang bisa lebih cepat lebih baik," ujarnya dalam diskusi virtual, Kamis (30/7).

              Namun,  pemerintah  masih  membuka  pintu  bagi  sejumlah  pihak  yang  ingin  memberikan
              masukan terhadap RUU Ciptaker.

              Menurut dia, perbedaan pendapat merupakan dinamika dalam proses pembentukan kebijakan
              yang harus diselesaikan.

              "Oleh karena itu, mari sekarang mana bagian yang teman-teman anggap harus ada masukan,
              ayo kita perjuangkan bersama-sama, saya terbuka sekali bagian mana pasal mana ayo kita
              omongkan, jangan ngomong narasi terus," terang Bahlil.

              Ia  menyadari  RUU  Ciptaker  masih  mendapatkan  penolakan  dari  sejumlah  pihak.  Seperti
              diketahui, penolakan tersebut salah satunya berasal dari serikat buruh dan pekerja.

              Bahkan,  serikat  buruh  dan  pekerja  menggelar  aksi  unjuk  rasa  mendorong  pencabutan
              pembahasan RUU Ciptaker.


              Namun,  Bahlil  menyatakan  pada  dasarnya  pemerintah  tidak  pernah  mengorbankan  buruh.
              Pemerintah  justru  menginginkan  ruang  propsocial  dan  kompetitif,  sehingga  investasi  bisa
              masuk.

              Pasalnya, Indonesia membutuhkan penciptaan lapangan kerja lantaran jumlah pengangguran
              masih tinggi, yakni 7 juta orang. Belum lagi, jumlah angkatan kerja baru dan karyawan kena
              Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di tengah pandemi.

              Di sisi lain, guna mendorong penciptaan lapangan kerja dibutuhkan investasi asing langsung
              (Foreign Direct Investment/FDI). Lebih lanjut, RUU Ciptaker ini disebutnya sebagai salah satu
              kunci mendorong investasi.

              Ia  menambahkan  sejumlah  negara  telah  melakukan  reformasi  terkait  kebijakan  penciptaan
              lapangan  kerja  dan  investasi.  Menurunnya,  Indonesia  justru  tertinggal  dibandingkan  negara
              tetangga seperti Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Singapura.
              "Ini  harus  diakui.  Kita  ini  bukan  berkompetisi  dengan  dalam  negeri,  kita  kompetisi  dengan
              negara lain. Tidak mungkin, pertumbuhan ekonomi naik kalau tak ada FDI," tandasnya..





























                                                           305
   301   302   303   304   305   306   307   308   309   310   311