Page 131 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 SEPTEMBER 2020
P. 131

Perlu  diketahui, pemerintah dipastikan bakal  merealisasikan pemberangkatan  88.000  pekerja
              migran Indonesia (PMI) yang sempat tertunda karena Covid-19.
              Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani mengatakan
              88.000 PMI tersebut akan diberangkatkan ke 12 negara yang tidak memberlakukan pelarangan
              masuk bagi warga asing dalam waktu dekat.

              "Pemerintah sudah menjajaki 12 negara. Terutama negara yang tidak memberlakukan  lockdown
              dan tidak memberlakukan pelarangan terhadap tenaga kerja asing," ujar Benny kepada  Bisnis
              , Minggu (13/9/2020).

              Adapun, negara-negara yang menjadi tujuan penempatan PMI pada masa adaptasi kebiasaan
              baru tersebut  , antara lain Aljazair, Hong Kong, Korea Selatan, Maladewa, Nigeria, Uni Emirat
              Arab, Polandia, Qatar, Taiwan, Turki, Zambia, dan Zimbabwe.

              Sebelumnya,  Bank  Indonesia  (BI)  melaporkan  penurunan  remitansi  Tenaga  Kerja  Indonesia
              (TKI) selama dua kuartal berturut-turut yang dinilai terjadi karena belum pastinya nasib Pekerja
              Migran Indonesia (PMI) yang harus kehilangan pendapatan akibat pandemi Covid-19.

              Menurut data Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia Bank Indonesia (BI), remitansi Tenaga
              Kerja Indonesia (TKI) pada kuartal II/2020 senilai US$2,2 miliar, turun dari kuartal sebelumnya,
              yakni US$2,6 miliar.

              Remitansi TKI pada kuartal pertama dan kedua tahun ini juga lebih kecil dibandingkan dengan
              periode  yang  sama  tahun  sebelumnya.  BI  mencatat,  remitansi  pada  kuartal  I  2019  senilai
              US$2,78 miliar, dan naik menjadi US$2,9 miliar pada kuartal berikutnya.

              Menurut  Benny,  anjlok  pengiriman  remitansi  pada  kuartal  pertama  dan  kedua  tahun  ini
              merupakan dampak langsung dari penundaan pengiriman 88.000 PMI yang telah melewati tahap
              registrasi dan tinggal diberangkatkan.

              "Namun,  Kementerian  Ketenagakerjaan  [Kemenaker]    kan    sudah  mengeluarkan  Keputusan
              Menteri [Kepmen] baru. Prosesnya sudah berjalan kembali untuk penempatan 88.000 PMI yang
              sifatnya prioritas," lanjut Benny.

              Setelah itu, ungkap Benny, pemerintah juga akan membuka kembali tahap pemberangkatan
              untuk PMI kloter selanjutnya sesuai dengan tahapan yang diatur.

              Di dalam Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor 294 Tahun 2020, pemerintah memastikan
              pelaksanaan  penempatan  dan  pelindungan  Pekerja  Migran  Indonesia  dapat  berjalan  secara
              efektif dan sesuai dengan protokol kesehatan.

              Melalui  kepmen  tersebut,  pemerintah  mangatur  protokol  kesehatan  dalam  proses  pelayanan
              penempatan PMI pada masa adaptasi kebiasaan baru, mulai dari penyelenggara layanan, tempat
              pelayanan, hingga terhadap petugas pelayanan dan calon PMI.

              "Dengan demikian, anjloknya remitansi pada kuartal pertama dan kedua lalu dapat diperkirakan
              tidak akan berlanjut hingga akhir tahun ini," tegas Benny..












                                                           130
   126   127   128   129   130   131   132   133   134   135   136