Page 143 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 SEPTEMBER 2020
P. 143

Sebelumnya, jadwal pencairan Bantuan Subsidi Upah (BSU) direncanakan dimulai pada Jumat,
              11  September  2020,  namun  kemudian  dimundurkan  karena  Kementerian  Ketenagakerjaan
              (Kemnaker) masih melakukan pemeriksaan data penerima BLT Rp 600.000.

              "Jadi kami akan menggunakan 4 hari itu, dihitung-hitung kira-kira akan bisa dilakukan Senin ya,
              karena 4 hari kerja. Kami punya waktu untuk melakukan check list terhadap data pekerja yang
              diserahkan oleh BPJS Ketenagakerjaan (BP Jamsostek)," jelas Ida dalam keterangannya, Sabtu
              (12/9/2020).

              Selain pelaksanaan teknis, molornya penyaluran subsidi gaji Rp 600.000 juga disebabkan data
              yang diterima lebih banyak dibandingkan gelombang I dan II dari BPJS Ketenagakerjaan.

              "Kami butuh memastikan kesesuaian datanya," kata politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.

              Subsidi gaji BPJS Ketenagakerjaan atau bantuan BPJS batch pertama sudah ditransfer kepada
              2,5 juta menerima program. Batch keduaBLT BPJS disalurkan ke 3 juta penerima. Sementara
              batch 3 bantuan pemerintah ini akan dicairkan ke 3,5 juta penerima.

              BPJS Ketenagakerjaan telah menyerahkan 3,5 juta data rekening calon penerima bantuan subsidi
              upah (BSU) kepada Kemnaker, yang menurut petunjuk teknis harus melakukan pemeriksaan
              ulang atau check list maksimal empat hari.

              "Kami ada waktu empat hari untuk melakukan check list, jadi kalau dihitung empat hari dari
              kemarin berarti maksimal Jumat, kami harus melakukan check list dan langsung kami serahkan
              ke KPPN dan dari KPPN langsung ditransfer ke bank Himbara," kata Ida dikutip dari Antara,
              Jumat (11/9/2020).

              Sesuai dengan petunjuk teknis, Kemnaker memiliki waktu empat hari untuk melakukan check list
              data yang diserahkan BPJS Ketenagakerjaan sebelum menyerahkan data yang lolos verifikasi ke
              Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN).

              KPPN  kemudian  akan  memberikan  dana  bantuan  Rp  600.000  kepada  Himpunan  Bank  Milik
              Negara  (Himbara)  sebagai  penyalur  yang  kemudian  akan  mentransfer  bantuan  BPJS  untuk
              empat bulan ke rekening pribadi pekerja baik di bank negara maupun bank swasta.

              Ia menjelaskan, masih banyaknya pekerja yang belum menerima subsidi gaji karyawan atau
              bantuan  Rp  600.000  lantaran  proses  penyaluran  pencairan  BLT  masih  terus  berjalan  untuk
              memastikan tepat sasaran.
              Ida memaparkan, validasi membutuhkan waktu cukup lama karena ada jutaan data rekening
              penerima Bantuan Subsidi Upah yang masuk dari perusahaan pemberi kerja yang disetorkan ke
              BP Jamsostek.

              "Saya mohon sabar, ini adalah prinsip kehati-hatian agar (BLT Rp 600.000) tepat sasaran," ujar
              Ida.

              BP Jamsostek sendiri menyebut sebanyak 1,77 juta data peserta yang diajukan untuk menerima
              pecairan  BLT  subsidi  gaji  BPJS  Ketenagakerjaan  (  BLT  BPJS)  yang  tidak  memenuhi  kriteria
              Permenaker 14 Tahun 2020.

              Untuk  memperlancar  kelancaran  penyaluran,  Ida  meminta  BPJS  Ketenagakerjaan  untuk
              berkomunikasi  dengan  pemangku  kepentingan  agar  kendala  dapat  diminimalkan  dalam
              penyaluran subsidi gaji Rp 600.000.

              Beberapa kendala penyaluran bantuan BPJS itu antara lain duplikasi rekening, rekening tidak
              aktif, rekening pasif, tidak valid, telah dibekukan dan tidak sesuai NIK.


                                                           142
   138   139   140   141   142   143   144   145   146   147   148