Page 277 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 JUNI 2021
P. 277

Pemulangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) bermasalah dari Malaysia, kemarin. Pemerintah
              Malaysia akan mendeportasi 7.200 PMI imbas kebijakan lockdown yang diberlakukan negara
              jiran tersebut akibat melonjaknya kasus Covid-19.

              Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Pemuda Kemenko PMK
              Femmy Eka Kartika Putri menjelaskan tujuan diadakannya rapat koordinasi lanjutan ini guna
              mematangkan persiapan kepulangan PMI bermasalah dari Malaysia.

              “Ada  beberapa  hal  yang  perlu  kita  persiapkan  untuk  menerima  kedatangan  Pekerja  Migran
              Indonesia  dari  Malaysia,  mulai  dari  koordinasi  dengan  Kementerian  Luar  Negeri  terkait
              pendataan para pekerja migran hingga kesiapan anggaran pemerintah pusat dan daerah,” ujaran
              Femmy dikutip dari laman resmi Kemenko PMK, Sabtu, 19 Juni 2021.

              Menurut Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Judha
              Nugraha, KBRI Kuala Lumpur telah menerima data mengenai kondisi dan daerah pekerja yang
              akan dipulangkan ke Indonesia.
              “Kami telah menerima data sebanyak 293 pekerja yang akan dipulangkan termasuk ke dalam
              kelompok  rentan  yang  terdiri  dari  lansia,  ibu  hamil,  anak-anak,  serta  pekerja  yang  memiliki
              riwayat penyakit bahaya,” tuturnya.

              Selanjutnya,  Kementerian  Sosial  juga  akan  terlibat  dalam  program  rehabilitas  sosial  secara
              langsung  maupun  tidak  langsung.  Kegiatan  rehabilitas  sosial  tersebut  terdiri  dari  dukungan
              pemenuhan  kebutuhan  hidup  layak,  dukungan  keluarga,  bantuan  sosial,  serta  dukungan
              aksesibilitas.












































                                                           276
   272   273   274   275   276   277   278   279   280   281   282