Page 132 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 SEPTEMBER 2020
P. 132
BPJAMSOSTEK menyerahkan data 2,8 juta calon penerima subsidi gaji gelombang pada Rabu
(16/9/2020). Data penerima subsidi upah diserahkan secara bertahap dan ditargetkan akan
rampung pada akhir September 2020.
"Hal ini dilakukan untuk mempermudah proses pengecekan dengan mempertimbangkan prinsip
kehati-hatian dalam pelaksanaan program BSU (bantuan subsidi upah)," kata Direktur Utama
BPJAMSOSTEK Agus Susanto dalam keterangan tertulis badan yang diterima di Jakarta, Jumat.
Ia menjelaskan, setiap data dan nomor rekening pekerja yang diserahkan kepada pemerintah
telah melalui tahapan validasi berlapis untuk memastikan subsidi sampai pada sasaran.
BPJAMSOSTEK akan mengembalikan data pekerja kepada pemberi kerja atau perusahaan untuk
dicek ulang kalau melihat ketidaksesuaian antara data kiriman perusahaan dengan data dalam
bank data BPJAMSOSTEK.
"Selasa kemarin (15/9/2020) merupakan hari terakhir penyampaian data nomor rekening calon
penerima BSU oleh perusahaan atau pemberi kerja, namun untuk nomor rekening yang telah
disampaikan dan kami kembalikan karena perlu dikonfirmasi, kami masih menunggu hasil
konfirmasi ulang tersebut sampai akhir bulan September," kata Agus.
Menurut Agus, BPJAMSOSTEK telah mengumpulkan 14,7 juta nomor rekening penerima subsidi
gaji sejak pertengahan Agustus 2020.
"Sekitar 1,2 juta data masih dalam proses validasi perbankan dan konfirmasi ulang kepada
pemberi kerja," katanya.
Ia menambahkan, validasi data pekerja meliputi pengecekan ulang nomor rekening yang tidak
aktif karena ditutup atau dibekukan, nama tidak sesuai dengan nomor rekening, serta data
nomor rekening yang tidak sesuai catatan kepesertaan BPJAMSOSTEK atau kepesertaan lebih
dari satu.
"(Data tersebut) telah kita kembalikan kepada pemberi kerja. Kami harap perusahaan berusaha
secepat mungkin untuk menyampaikan data konfirmasi tersebut," katanya.
Selain itu, menurut Agus, ada data 1,7 juta pekerja yang tidak memenuhi kriteria sebagaimana
yang tertuang dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 14 Tahun 2020 sehingga
dinyatakan tidak berhak menerima subsidi gaji dari pemerintah.
Kementerian Ketenagakerjaan menyatakan bahwa pemerintah sudah menerima data 2,5 juta
pekerja penerima subsidi gaji pada gelombang pertama dan 2,47 juta pekerja atau 99,32 persen
di antaranya sudah menerima subsidi gaji.
Pemerintah juga sudah menyalurkan subsidi gaji kepada 2,97 juta pekerja atau 99,28 persen
dari sasaran pada gelombang kedua. Sementara itu, penyaluran subsidi gaji gelombang ketiga
baru mencakup 1,43 pekerja atau 40,9 persen dari sasaran.
131