Page 71 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 JUNI 2021
P. 71

KEMNAKER GELAR RAKOR PERCEPATAN PENYELENGGARAAN ULD
              KETENAGAKERJAAN
              BANDUNG - Dalam upaya mewujudkan komitmen kesamaan hak dan kesempatan kerja bagi
              penyandang  disabilitas,  pemerintah  melakukan  percepatan  penyelenggaraan  Unit  Layanan
              Disabilitas (ULD) Bidang Ketenagakerjaan kepada tenaga kerja, maupun pemberi kerja yang
              mempekerjakan penyandang disabilitas.

              Dirjen Binapenta dan Perluasan Kesempatan Kerja (PKK) Kemnaker, Suhartono, mengatakan
              bahwa melalui ULD akan semakin membuktikan tenaga kerja penyadang disabilitas bukan hanya
              memiliki hak, tetapi merupakan SDM yang mampu bekerja dengan etos kerja sangat baik, dan
              produktif.

              "Lebih dari itu mempekerjakan penyandang disabilitas mampu memberikan benefit/nilai tambah
              terhadap  reputasi,  prestise,  dan  nama  baik  perusahaan,  sebagai  entitas  yang  berkomitmen
              mewujudkan dunia kerja inklusif, dalam penghormatan asas kesetaraan," kata Suhartono saat
              membuka  sekaligus  memberikan  arahan  dalam  Rapat  Koordinasi  (Rakor)  Percepatan
              Penyelenggaraan ULD Bidang Ketenagakerjaan di Bandung, Jawa Barat, Kamis (3/6/2021).

              Berdasarkan data Wajib Lapor Ketenagakerjaan Perusahaan (WLKP) dan data Disnaker provinsi
              dan kabupaten/kota per Januari 2020, tercatat 546 perusahaan mempekerjakan penyandang
              disabilitas,  dengan  jumlah  tenaga  kerja  disabilitas  sebanyak  4.508  orang  dari  538.518  total
              tenaga kerja yang bekerja.

              Suhartono  mengimbau  semua  pelaku  usaha  untuk  semakin  terbuka  dan  memberikan  akses
              kesempatan kerja bagi para penyandang disabilitas, mengingat mereka berhak berpartisipasi
              dan  berperan  serta  dalam  pembangunan  untuk  mencapai  kemandirian  dan  meningkatkan
              kesejahteraan ekonominya.

              Berdasarkan Undang-undang Nomor 8 Tahun 2016, pemerintah diwajibkan untuk mendukung
              dan memberikan apresiasi kepada dunia usaha yang mempekerjakan penyandang disabilitas.

              Dia  menambahkan,  pemberian  penghargaan  dalam  berbagai  bentuk  diharapkan  dapat
              memotivasi  perusahaan  pemberi  kerja  untuk  terus  berkomitmen  dan  semakin  terbuka
              mewujudkan  pelindungan  dan  pemenuhan  hak  Penyandang  Disabilitas  dalam  bidang
              ketenagakerjaan.

              "Saat  ini  dunia  usaha sangat  memerlukan  dukungan  fasilitasi,  akomodasi  yang  layak  berupa
              peralatan  produksi  atau  peralatan  kerja  yang  membantu  keberlanjutan  usaha  maupun
              keberlanjutan kerja para penyandang disabilitas," katanya.

              Untuk itu diharapkan momentum rakor percepatan penyelenggaraan ULD mampu mewujudkan
              komitmen Pemda dalam pelayanan ketenagakerjaan inklusif bagi para penyandang disabilitas,
              agar  mereka  mampu  mewujudkan  peran  dan  partisipasinya  dalam  pembangunan  atas  dasar
              kesetaraan.

              Sementara Plt. Direktur Bina PTKDN, Nora Kartika Setyaningrum, dalam laporannya menyatakan
              sesuai  PP  Nomor  60  Tahun  2020,  penyelenggaraan  ULD  bidang  Ketenagakerjaan  wajib
              dilaksanakan oleh Disnaker provinsi dan kabupaten/kota dan membutuhkan kerja sama lintas
              sektor.

              Menurutnya,  untuk  mendukung  percepatan  penyelenggaraan  ULD  Bidang  Ketenagakerjaan,
              diperlukan diseminasi informasi tentang kebijakan dan teknis penyelenggaaannya kepada pemda
              dengan melibatkan kementerian/lembaga, dan pemangku kepentingan terkait.



                                                           70
   66   67   68   69   70   71   72   73   74   75   76