Page 96 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 FEBRUARI 2021
P. 96

"Bagi perusahaan industri padat karya tertentu yang terdampak pandemi pandemi corona virus
              disease  2019  (Covid-19)  dapat  melakukan  penyesuaian  besaran  dan  cara  pembayaran  upah
              pekerja/buruh,"  demikian  dikutip  Kompas.com  dari  Permenaker  Pasal  6  Ayat  1,  Rabu
              (17/2/2021).

              Penyesuaian upah tersebut harus dilakukan berdasarkan kesepakatan antara pengusaha dengan
              pekerja/buruh.

              Kesepakatan  negosiasi  kedua  belah  pihak  berdasarkan  Pasal  7  Ayat  2,  harus  dibuat  secara
              tertulis.

              Dengan mencantumkan besaran upah, cara pembayaran upah, serta jangka waktu berlakunya
              kesepakatan paling lama 31 Desember 2021.

              "Besaran upah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 Ayat 2 huruf a tidak berlaku sebagai dasar
              perhitungan iuran dan manfaat jaminan sosial, kompensasi pemutusan hubungan kerja (PHK),
              dan hak-hak lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan," isi dari beleid yang
              diatur dalam Pasal 8 Ayat 1.

              Sedangkan,  industri  padat  karya  yang  diperbolehkan  melakukan  penyesuaian  upah  memiliki
              kriteria  pekerja/buruh  paling  sedikit  200  orang,  persentase  biaya  tenaga  kerja  dalam  biaya
              produksi paling sedikit 15 persen.

              Adapun  industri  padat  karya  tertentu  tersebut  antara  lain  industri  makanan,  minuman,  dan
              tembakau, industri tekstil dan pakaian jadi, industri kulit dan barang kulit, industri alas kaki,
              industri mainan anak, dan industri furnitur.













































                                                           95
   91   92   93   94   95   96   97   98   99   100   101