Page 6 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 JANUARI 2021
P. 6

UU CIPTA KERJA UNTUK CEGAH OKNUM YANG MENIKMATI KEUNTUNGAN PRIBADI

              Implementasi Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja (Ciptaker) diyakini bisa
              meningkatkan kemudahan berusaha di Indonesia.

              Sebab, UU Cipta kerja dibuat untuk penyederhanaan, sinkronisasi, dan pemangkasan regulasi
              karena banyaknya aturan dan regulasi yang menghambat penciptaan lapangan kerja baik di
              pusat maupun di daerah.

              "Tujuan  utama  dari  dibentuknya  UU  Cipta  Kerja  tentunya  untuk  menarik  investasi  dan
              menciptakan  lapangan  kerja  seluas  luasnya  bagi  tenaga  kerja  di  Indonesia.  Jangan  sampai
              aturan  yang  ada  malah  mempersulit  para  pencari  dan  pemberi  kerja  baik  di  pusat  maupun
              daerah," kata Praktisi Hukum dan Dosen Universitas Al Azhar Indonesia, Dr Sadino di Jakarta.

              Sadino mengatakan, UU Cipta Kerja memberikan kemudahan, perlindungan dan pemberdayaan
              terhadap koperasi dan UMKM serta industri dan perdagangan nasional.

              Hal  itu  sebagai  upaya  untuk  dapat  menyerap  tenaga  kerja  seluas-luasnya  dengan  tetap
              memperhatikan keseimbangan dan kemajuan antar daerah dalam kesatuan ekonomi nasional.

              Karenanya,  lanjut  Sadino,  UU  Cipta  Kerja  ini  harus  bisa  menjamin  setiap  warga  negara
              memperoleh  pekerjaan  serta  mendapat  imbalan  dan  perlakuan  yang  adil  dan  layak  dalam
              hubungan kerja.

              Titik penting dari penerapan UU Cipta Kerja dalam pemulihan perekonomian adalah dalam hal
              pengembangan UMKM dan Koperasi.

              Regulasi ini juga menawarkan berbagai macam kemudahan berusaha dan perlindungan bagi
              UMKM.  "Tetapi  harus  dicamkan  bahwa  UU  Cipta  Kerja  ini  haruslah  melakukan  penyesuaian
              berbagai aspek pengaturan yang berkaitan dengan keberpihakan, penguatan, dan perlindungan
              bagi koperasi dan UMKM serta industri nasional," tegasnya.

              Dia  meyakini,  dengan  mendorong  pertumbuhan  dan  perkembangan  UMKM,  akan  dapat
              memberikan kontribusi penciptaan lapangan kerja baru bagi masyarakat luas.

              Apalagi  UMKM  merupakan  penyedia  lapangan  kerja  terbesar  bagi  masyarakat  Indonesia.  Di
              mana lebih dari 97 persen pekerja di Indonesia bekerja di sektor UMKM.
              Selain itu juga, harus melakukan penyesuaian berbagai aspek pengaturan yang berkaitan dengan
              peningkatan  ekosistem  investasi, kemudahan  dan  percepatan  proyek  strategis  nasional  yang
              berorientasi pada kepentingan nasional yang berlandaskan pada ilmu pengetahuan dan teknologi
              nasional dengan berpedoman pada haluan ideologi Pancasila.

              "Jangan sampai judulnya menciptakan lapangan kerja seluas-luasnya tetapi perusahaan atau
              industri yang ingin membuka usaha atau lapangan kerja malah dipersulit dengan aturan yang
              rumit dan mencekik atau ada oknum-oknum yang mengambil keuntungan pribadi. Makanya,
              regulasi yang menghambat penciptaan lapangan kerja harus dipangkas," tegas Sadino.

              Akademisi dari Al Azhar ini juga mengakui bahwa UU Cipta Kerja atau Omnibus Law merupakan
              sesuatu yang baru untuk Indonesia.

              Karenanya perlu dipelajari dan dipahami dengan baik agar dalam penerapan dan implementasi
              bisa berjalan baik. Apalagi, ini menyangkut kemudahan investasi dan pembukaan lapangan kerja.

              "Undang-Undang  Cipta  Kerja  ini  adalah  sesuatu  yang  baru  di  kita,  Tapi  memang  ada
              perkembangan  hukum  yang  baru,  kebetulan  saya  juga  praktisi  hukum  dan  akademisi


                                                            5
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11