Page 132 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 JULI 2021
P. 132

"Oleh karena itu, kita dituntut untuk tidak hanya mampu bekerja secara produktif, tetapi juga
              dapat bekerja secara inovatif, khususnya dalam rangka memberikan pelayanan fungsi-fungsi
              ketenagakerjaan kepada masyarakat," ucapnya.

              Selain hal tersebut, menurutnya, terdapat hal lain yang penting untuk disoroti yakni dampak
              positif dan negatif dari perubahan cara kerja yang dilakukan secara online.

              Dia menjabarkan, bekerja secara online menimbulkan dampak positif seperti dapat berkumpul
              bersama dalam satu forum yang sama secara real time dan dengan pembahasan yang sama
              secara  virtual.  Sisi  positif  lainnya  yaitu  dari  segi  pelayanan  fungsi  ketenagakerjaan,  karena
              dengan pelayanan secara daring atau online akan membuat pelayanan dan sasaran pelayanan
              yang lebih luas dan terjangkau.

              Selain sisi positif, katanya, perubahan cara kerja ini juga terdapat sejumlah efek negatif untuk
              kesehatan fisik dan psikis dari perubahan cara kerja tersebut. Seperti nyeri karena kelamaan
              duduk dan gangguan penglihatan, serta iritasi pada mata akibat durasi menatap laptop atau hp
              yang lebih lama.

              Adapun  dampak  negatif  dari  sisi  psikis,  sambungnya,  seseorang  yang  mulai  mengalami
              gangguan kesehatan fisik akam cenderung menjadi lebih sensitif, cepat marah, sering merasa
              letih, maupun lesu.

              Dia  menyatakan,  ketidakinginannya  para  pegawai  di  lingkungan  Kemnaker  mengalami
              gangguan, baik secara fisik maupun psikis, karena efek-efek negatif seperti itu dapat menjadi
              penyakit  akibat  kerja  apabila  tidak  ditanggulangi  sejak  dini,  dan  bisa  berdampak  buruk  di
              kemudian hari.

              "Hal ini tentunya dapat menghambat pelayanan ketenagakerjaan yang harus kita berikan kepada
              masyarakat yang membutuhkan, bahkan parahnya lagi pelayanan ketenagakerjaan tidak dapat
              terselenggara dengan baik," ucapnya.
              Kepala  Pusat  Pengembangan  SDM  Ketenagakerjaan  Kemnaker,  Helmiaty  Basri,  menyatakan
              pihaknya menginisiasi Webinar dalam upaya peningkatan kinerja, inovasi, memberikan informasi
              terkait kebugaran jasmani, serta mengelola emosi pegawai saat WFH. Tujuannya agar pegawai
              di lingkungan Kemnaker tetap bahagia dan sehat.

              Webinar  yang  diikuti  1164  peserta  dari  33  provinsi  di  Indonesia  tersebut,  ditujukan  untuk
              menjaga  kinerja,  menjaga  kebugaran,  serta  mengelola  emosi  Aparatur  Sipil  Negara  (ASN)
              Ketenagakerjaan di tengah pandemi Covid-19.

              "Untuk mencapai tujuan tersebut, materi webinar ada dua pokok bahasan, yaitu tetap bugar
              saat pandemi dan menjaga kesehatan saat sering online meeting (Zoom)," ucap Helmi. rmol
              news logo article



















                                                           131
   127   128   129   130   131   132   133   134   135   136   137