Page 224 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 JULI 2021
P. 224

Pada  Maret  2020,  pemberlakuan  Keputusan  Menteri  Tenaga  Kerja  (Keputusan  Menaker)
              151/2020 tentang Penghentian Sementara Penempatan PMI menyebabkan jumlah penempatan
              PMI  menurun.  Jumlah  penempatan  mulai  mengalami  kenaikan  ketika  Keputusan  Menaker
              151/2020  dicabut  dan  diganti  dengan  Keputusan  Menaker  294/2020  tentang  Pelaksanaan
              Penempatan PMI pada Adaptasi Masa Kebiasaan Baru. Meski mulai mengalami kenaikan, namun
              jumlah penempatan PMI masih lebih rendah dibanding sebelum terjadi Pandemi Covid-19.

              Dalam rangka menjalankan tugas pokok dan fungsi untuk memberikan pelindungan bagi PMI
              dan keluarganya yang meliputi pelindungan hukum, ekonomi dan sosial, baik sebelum, selama,
              dan  setelah  bekerja  yang  juga  mencakup  penempatan  dan  pemberdayaan  ekonomi,  Badan
              Perlindungan  Pekerja  Migran  Indonesia  (BP2MI)  diterima  oleh  Menteri  Koordinator  Bidang
              Perekonomian Indonesia Airlangga Hartarto di Jakarta, Kamis (24/6).

              Pertemuan tersebut salah satunya membahas terkait perlunya penguatan kebijakan pelindungan
              PMI dan keluarga, terutama dalam hal penanganan keberangkatan dan kepulangan PMI pada
              masa pandemi dalam rangka penanggulangan Covid-19 secara global serta selanjutnya untuk
              mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
              "Concern  kita  adalah  pada  keberangkatan  dan  pulangnya  pekerja  migran.  Hal  ini  harus
              termonitor dan kita juga harus bisa memprediksi, sehingga kesiapan daerah dapat ditingkatkan,"
              tegas Airlangga.

              Harus ada r oadmap untuk membantu meningkatkan keterampilan masyarakat di daerah yang
              menjadi  kantong  Calon  Pekerja  Migran  Indonesia  (CPMI)  dengan  pelatihan  yang  dapat
              melengkapi kebutuhan pelatihan bagi CPMI agar dapat meningkatkan peluang sektor bekerja di
              luar negeri.

              Pada kesempatan tersebut, BP2MI menyampaikan berdasarkan data tahun 2020 hampir 120.000
              PMI telah memanfaatkan Program Kartu Prakerja.

              "Dengan upskilling melalui prakerja, CPMI akan lebih berkualitas dan memiliki nilai lebih tinggi,"
              tutur Airlangga.

              Selain memberikan program pelatihan untuk CPMI, BP2MI dan Manajemen Pelaksana Program
              Kartu Prakerja juga telah melakukan diskusi terkait fasilitasi pemberian pelatihan kepada Purna
              PMI. BP2MI rencananya akan membuka 92 titik layanan pendampingan bagi Purna PMI di seluruh
              Indonesia.

              Layanan pendampingan ini diharapkan dapat mendorong Purna PMI untuk mengakses Program
              Kartu Prakerja, sehingga purna PMI dapat memperoleh pelatihan dalam rangka skilling, reskilling,
              maupun  upskilling.  Sehingga  akan  membantu  mereka  untuk  mendapat  pekerjaan  baru  di
              Indonesia, menjaga produktivitas agar tidak jatuh menjadi pengangguran pasca kepulangan.

              Turut hadir dalam pertemuan tersebut Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
              Susiwijono Moegiarso, Tim Asistensi Menko Perekonomian Raden Pardede dan Kepala Badan
              Perlindungan Pekerja Migran Benny Rhamdani beserta pejabat BP2MI lainnya.














                                                           223
   219   220   221   222   223   224   225   226   227   228   229