Page 6 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 Januari 2021
P. 6

REALISASI KLAIM BPJS KETENAGAKERJAAN PEKALONGAN RP176,3 MILIAR

              Realisasi klaim Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Cabang Pekalongan, Jawa
              Tengah, hingga akhir 2020 mencapai Rp176,3 miliar atau turun dibanding sebelumnya sekitar
              Rp173 miliar.

              Kepala  BPJS  Ketenagakerjaan  Cabang  Pekalongan  Budi  Jatmiko  di  Pekalongan,  Rabu,
              mengatakan bahwa selama 2020, pihaknya telah menyelesaikan 19.187 kasus jaminan hari tua
              (JHT) dengan total klaim Rp157,3 miliar, jaminan kecelakaan kerja 443 kasus (Rp3,92 miliar),
              jaminan kematian 247 kasus (Rp13,11 miliar), dan jaminan pensiun 377 kasus Rp1,96 miliar.

              "Oleh  karena,  pada  2021  kami  akan  memberikan  pelayanan  prima  pada  para  peserta  agar
              memberikan kepuasan mereka sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan," katanya.

              Ia mengatakan pihaknya akan mengakuisisi pada warga yang belum menjadi peserta dengan
              menyebarkan beberapa potensi seperti agen-agen pos karena mereka belum terlindungi oleh BP
              JAMSOSTEK.

              Selain itu, kata dia, pihaknya juga berkoordinasi dengan dinas kesehatan untuk mendapatkankan
              data profil pegawai di rumah sakit dan klinik agar bidan yang nonpegawai negeri sipil yang belum
              terlindungi dapat dikutkan menjadi peserta BP JAMSOSTEK.

              "Kami  akan  mencoba  melakukan  upaya  ke  dinas  kesehatan.  Selain  itu,  sektor  UKM  yang
              berpotensi  besar  tidak  terlalu  terdampak  pandemi  COVID-19  akan  bisa  tercover  dalam  BP
              JAMSOSTEK," katanya.

              Budi  Jatmiko  mengatakan  jumlah  total  kepesertaan  BPJS  Ketenagakerjaan  hingga  akhir
              Desember 2020 sebanyak 157.071 orang.

              "Untuk menambah jumlah kepesertaan BPJS JAMSOSTEK, kami akan memberikan edukasi pada
              perusahaan yang masih mendaftarkan pekerjaanya hanya sebagian. Misalnya ada perusahaan
              yang memiliki 1.000 pekerja hanya mendaftarkan 500 orang saja," katanya.

              Ia  mengatakan  pihaknya  akan  mengupayakan  langkah  persuasif  seperti  melalui  surat
              pemberitahuan, berkunjung ke perusahaan yang bersangkutan untuk mengidentifikasi apakah
              di situ (perusahaan ada masalah atau tidak).

              Apabila langkah-langkah persuasif tersebut itu perusahaan tetap membandel, kata dia, maka
              pihaknya  akan  menyerahkan  persoalan  itu  pada  pihak  instansi  yang  berwenang  seperti
              kejaksaan, KPKNL, dan petugas pengawas ketenagakerjaan.

              "Namun hal itu akan sifatnya berjenjang. Selama ini, memang ada perusahaan yang masih patuh
              menyertakan pekerjaanya dalam program BP JAMSOSTEK, ada yang patuh, sedang, dan tidak
              patuh," katanya.


















                                                            5
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11