Page 97 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 DESEMBER 2021
P. 97

Sebab, kenaikan 5,1 persen itu diperuntukkan demi kesejahteraan rakyat, terutama para pekerja
              dan buruh.
              "Buruh rakyat yang harus kita bela dalam kondisi ini, supaya mereka bisa melanjutkan ke depan
              mampu memenuhi kebutuhan pokok," kata Ahmad Yani saat dihubungi, Kamis (23/12/2021).

              Dia berujar, hal tersebut baru bisa dipastikan setelah ada pernyataan dari Anies.

              "Tidak akan melakukan revisi kecuali sudah ada pernyataan dari Pak Gubernur," ujar Ahmad
              Yani.
              Sebelumnya,  Sekretaris  Komisi  B  DPRD  DKI  Jakarta  Pandapotan  Sinaga  mengaku  mendapat
              kabar dari Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi (Disnakertrans) DKI Jakarta
              bahwa kenaikan UMP Jakarta 2022 akan kembali direvisi.

              "Saya kemarin itu telepon (Kepala) Dinas Tenaga Kerja, malah akan ada revisi (UMP) lagi," ujar
              Pandapotan, Selasa (21/12/2021).

              Karena kenaikan UMP 5,1 persen tidak memiliki kepastian hukum, Pandapotan menilai, revisi
              UMP yang dilakukan Anies hanya menciptakan kegaduhan di tengah masyarakat.

              "Kenapa begitu? Karena itu akan menciptakan suasana tidak kondusif antara pengusaha dengan
              buruh," ujar dia.
              Politikus PDI-P ini mengatakan, Komisi B akan memanggil para pihak, termasuk Disnakertrans
              DKI Jakarta, untuk menjelaskan revisi UMP yang menimbulkan kegaduhan tersebut.














































                                                           96
   92   93   94   95   96   97   98   99   100   101   102