Page 358 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 APRIL 2021
P. 358

Hal  ini  tertuang  dalam  Surat  Edaran  (SE)  Nomor  M/6/HK.04/IV/2021  tentang  Pelaksanaan
              Pemberian THR Keagamaan Tahun 2021 Bagi Pekerja atau Buruh di Perusahaan.
              "THR merupakan nonupah yang wajib dibayar pengusaha kepada pekerja atau buruh paling lama
              tujuh hari sebelum hari raya keagamaan tiba," ungkap Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah,
              Senin (12/4).

              Kendati demikian, pemerintah memberikan kelonggaran bagi perusahaan yang masih terdampak
              pandemi  covid-19  dan  tak  mampu  membayar  THR  sesuai  waktu  yang  ditentukan.  Ida
              menyatakan kelompok perusahaan tersebut bisa membayar THR maksimal H-1 Lebaran. Dengan
              catatan,  manajemen  harus  melakukan  dialog  dengan  pekerja  untuk  mencapai  kesepakatan
              terlebih dahulu. Perusahaan juga harus membuka laporan keuangan dalam dua tahun terakhir
              secara transparan kepada pekerja.

              "Kesepakatan  dibuat  tertulis  bahwa  THR  paling  lambat  harus  dibayar  sebelum  hari  raya
              keagamaan 2021 berdasarkan laporan keuangan yang transparan," terang Ida.
              Nantinya, kesepakatan atau hasil dialog dengan pekerja harus diserahkan perusahaan kepada
              Dinas Ketenagakerjaan. Perusahaan harus melaporkan hal tersebut sebelum H-7 Lebaran.

              Dalam rangka memberikan kepastian hukum dan mengantisipasi keluhan terhadap pembayaran
              THR  tahun  ini,  Ida  meminta  gubernur  dan  bupati  untuk  menegakkan  hukum  sesuai
              kewenangannya terhadap pelanggaran pemberian THR keagamaan tahun ini, membentuk pos
              komando pelaksanaan THR, dan melaporkan data pelaksanaan THR perusahaan ke Kementerian
              Ketenagakerjaan.

              "Saat ini Kementerian Ketenagakerjaan telah membentuk satuan tugas pelayanan di pusat dan
              diikuti daerah agar SE berjalan efektif, serta tercapai kesepakatan memuaskan antara pengusaha
              dan buruh," jelas Ida.

              Lebih  lanjut,  Ida  menjelaskan  perusahaan  yang  telat  membayar  THR  kepada  pekerja  akan
              dikenakan denda 5 persen dari total THR yang harus dibayar sejak berakhirnya batas waktu
              kewajiban  pengusaha  untuk  membayar.  Namun,  denda  ini  tak  menghilangkan  kewajiban
              pengusaha untuk tetap membayar THR kepada pekerjanya.

              "Batas waktu yang ditentukan paling lambat tujuh hari sebelum Hari Raya," katanya.

              Sementara, pengusaha yang tak membayar THR akan  dikenakan sanksi administratif berupa
              teguran  tertulis.  Selain  itu,  pemerintah  juga  akan  membatasi  kegiatan  usaha  perusahaan
              tersebut. "Penghentian sementara sebagian atau seluruh alat produksi dan pembekuan kegiatan
              usaha," jelas Ida.

              Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meminta pengusaha
              untuk membayar THR kepada pekerja. Hal ini karena pemerintah sudah memberikan sejumlah
              stimulus untuk sektor swasta selama masa pandemi covid-19.

              Salah satunya adalah menggratiskan pajak  mobil baru lewat penerbitan aturan diskon Pajak
              Penjualan  atas  Barang  Mewah  (PPnBM)  mobil.  Hal  ini  tertuang  dalam  Peraturan  Menteri
              Keuangan (PMK) Nomor 20/PMK.010/2021 tentang PPnBM atas Penyerahan Barang Kena Pajak
              yang  Tergolong  Mewah  Berupa  Kendaraan  Bermotor  Tertentu  yang  Ditanggung  Pemerintah
              Anggaran 2021.

              Stimulus  lainnya  adalah  pajak  pertambahan  nilai  (PPN)  ditanggung  pemerintah  (DTP)  untuk
              properti, dukungan bagi hotel, restoran, dan kafe (HOREKA) dari segi restrukturisasi kredit dan
              penjaminan kredit, serta subsidi bunga untuk UKM.


                                                           357
   353   354   355   356   357   358   359   360   361   362   363