Page 80 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 JUNI 2021
P. 80

BLK PT CKS ANGGAP PROVOKASI PIHAK LUAR ALASAN 5 CALON TKW NEKAT
              KABUR
              Insiden kaburnya 5 calon tenaga kerja wanita (TKW) dari Balai Latihan Kerja (BLK) PT Central
              Karya Semesta (PT CKS) Malang pada Rabu, (9/6/2021) malam karena adanya provokasi pihak
              luar. Bahkan, pihak BLK PT CKS mengklaim memiliki bukti itu dan telah diserahkan ke polisi.

              "Sepengetahuan kami, memang sebelum mereka melakukan tindakan melarikan diri dalam tanda
              kutip. Itu memang ada pihak-pihak yang mengajak, memprovokasi, memengaruhi itu (untuk
              kabur)," ujar Kuasa Hukum BLK PT CKS, Gunadi Handoko, Selasa, (15/6/2021).

              Gunadi  mengatakan,  bukti-bukti  provokasi  dari  pihak  luar  telah  diserahkan  kepada  penyidik
              Polresta Malang Kota. Bahkan dia menduga ada pihak lain yang menggerakan 5 calon TKW ini
              untuk kabur dari BLK PT CKS.

              "Itu kami sudah punya bukti dan sudah kami serahkan kepada penyidik. Jadi inilah yang kami
              sayangkan mereka melakukan tindakan ini bukan inisiatif sendiri, tapi ada pihak-pihak tertentu
              yang nanti tentunya akan digali oleh pihak penyidik kepolisian. Motivasinya apa, apakah ada
              pihak lain yang menggerakkan ini dengan tujuan tertentu," imbuhnya.

              Sedangkan, Kepala Cabang BLK PT CKS Malang, Maria Imelda Indrawati Kusuma membantah
              temuan Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani saat
              melakukan inspeksi mendadak ke tempat itu pada Sabtu, (12/6/2021) lalu.

              "Kami tidak pernah mendorong dan melakukan tindakan hukum ke calon PMI. Kami adalah mitra
              pemerintah, dalam kasus ini kami berharap ada perimbangan," kata Maria.

              Sebelumnya, Benny menemukan sejumlah pelanggaran setelah mencuatnya kabar 5 calon TKW
              di tempat ini kabur dari ketinggian 15 meter pada Rabu pekan lalu. 5 TKW ini kabur dengan cara
              melompat menggunakan tali dari selimut. 3 orang terluka dan harus dioperasi sedangkan 2 orang
              lainnya kabur.

              Temuan yang diungkapkan Benny antara lain, larangan penggunaan handphone, pemotongan
              gaji selama 8 bulan usai bekerja di luar negeri, tidak mendapatkan salinan fisik perjanjian kerja,
              kasus  kematian  yang  dianggap  ditutup-tutupi  hingga  pelecehan  seksual.  Untuk  pelecehan
              seksual, pernah ada calon TKW mengenakan celana pendek lalu celannya diturunkan hingga
              membuat malu karena dilihat oleh calon TKW lainnya.

              "Itu  tidak  betul.  Sesungguhnya  anak  itu  menggunakan  celana  sangat  pendek,  inisiatifnya  di
              plorotin  supaya  sampai  dengkul  bukan  sampai  diplortin  kelihatan  celana  dalamnya.  Kami
              mengajarkan karakter. Karena kami menggunakan standar luar negeri, kalau kami melorotkan
              celana berarti kami membuat malu orang," tandas Maria.

              [luc/but].

















                                                           79
   75   76   77   78   79   80   81   82   83   84   85