Page 137 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 MARET 2020
P. 137
Musisi indie itu mengatakan Omnibus Law rentan bagi tenaga kerja tak tetap,
karena akan menghilangkan hak-hak pekerja yang selama ini melekat pada mereka.
Termasuk bagi pekerja di industri kreatif seperti dirinya.
Rara Sekar Larasati. (CNN Indonesia/Sut) GKR Hemas Minta Masyarakat Berpikiran
Positif Terpisah, seperti dilansir Antara , anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD)
Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas mengatakan, "Saya kira kita berpikiran positif saja
dulu lah." Menurut Hemas, hingga saat ini positif dan negatifnya mengenai draf
RUU Omnibus Law Ciptaker yang diserahkan pemerintah masih dibahas di parlemen.
Anggota DPD yang mewakili DI Yogyakarta itu sendiri menilai muara dari Omnibus
Law seharusnya bukan untuk melemahkan, melainkan justru menguatkan berbagai
aspek termasuk perekonomian Indonesia.
"Omnibus law itu memang harus ditempuh bukan untuk melemahkan dari semua
sudut yang dikhawatirkan. Tapi bagaimana kita membahas bersama omnibus law itu
bisa diharapkan untuk lebih melakukan suatu terobosan," kata istri Sri Sultan
Hamengku Buwono X ini.
"Yang jelas jangan merugikan masyarakat atau pun merugikan kelompok-kelompok
tertentu," imbuhnya.
Mengenai munculnya demonstrasi penolakan RUU Omnibus Law Ciptaker di
Yogyakarta, Hemas menilai hal itu wajar sebagai sarana penyampaian aspirasi
masyarakat.
Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Gusti Kanjeng Ratu Hemas. (CNN
Indonesia/Safir Makki) Mahfud Anggap Biasa Soal Gejayan Memanggil Sementara
itu, Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan aksi mahasiswa dan buruh di Gejayan
tak bisa dilarang karena telah diatur cara menyampaikan pendapat lewat undang-
undang.
"Bagian proses dari kelahiran pemerintah sekarang kan juga ada peristiwa seperti
itu, oleh sebab itu peristiwa gejayan itu kita anggap biasa saja," ujar Mahfud di
Kantor Menkopolhukam, Senin (9/2).
Mahfud pun mengatakan aksi gejayan merupakan bentuk aspirasi masyarakat
kepada pemerintah dan hal itu bukan masalah.
"Itu (aksi gejayan memanggil) tidak apa-apa. Mau demo, mau unjuk rasa, mau
dialog dengan pemerintah itu bagus-bagus saja," kata eks Ketua Mahkamah
Konstitusi tersebut.
Siang tadi, Senin (9/3) ratusan mahasiswa dari sejumlah universitas di Yogyakarta
dan organisasi buruu turun ke jalan Gejayan, Yogyakarta.
Pantauan CNNIndonesia.com , mahasiswa mulanya memadati titik kumpul
Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta. Sekitar pukul 11.20 WIB,
Page 136 of 145.

