Page 89 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 MARET 2020
P. 89
Sementara Menaker Ida Fauziyah menambahkan perubahan dan perkembangan
perekonomian, disrupsi teknologi dan disrupsi milenial memiliki keterkaitan yang
sangat kuat dan saling mempengaruhi. Bahkan berdampak pada daya saing
perekonomian nasional dan daya saing sumber daya manusia atau tenaga kerja.
"Dalam konteks ketenagakerjaan, kemampuan dan kompetisi operasional bagi SDM
memiliki kemampuan teknis dan adventurial dalam menerapkan prinsip-prinsip tata
kelola dan bisnis perbankan. Kompetisi sumber daya manusia tersebut telah
tertuang dalam SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia), sistem
pembayaran dan pengelolaan uang rupiah sebagaimana telah ditetapkan oleh
Menteri Ketenagakerjaan pada 2017," jelasnya.
Menurutnya SKKNI-SPPUL merupakan gambaran atau profil yang harus dimiliki oleh
setiap karyawan perbankan dalam pembayaran dan pengelolaan uang rupiah. Jika
diperhatikan karyawan yang menangani hal tersebut sebagian besar pada tataran
operasional mulai dari level able, supervisor sampai dengan level pimpinan.
"Kali ini merupakan tantangan tersendiri bagi otoritas perbankan karena ini BI
khususnya dalam menjamin atau memastikan karyawan tersebut telah memiliki
kompetisi kerja," ucapnya.
Ida menyebut langkah terpenting selanjutnya menerapkan SKKNI-SPPUL baik
pelaksanaan pendidikan, pelatihan, akreditasi lembaga diklat, sertifikasi kompetisi,
maupun penerapannya di industri.
"Saya yakin bank-bank yang beroperasi di seluruh Indonesia di bawah otoritas BI,
memiliki komitmen yang sama dalam menerapkan SKKNI," ucapnya.
Bagi pemerintah, menurutnya penerapan SKKNI-SPPUL merupakan salah satu upaya
untuk menyiapkan melalui lembaga diklat dan memastikan atau menjamin kompetisi
melalui lembaga sertifikasi sumber daya manusia perbankan untuk terciptanya
ekosistem perbankan yang kondusif.
"Tentunya penerapan SKKNI tersebut butuh pengawalan dan supervisi baik dari BI,
kami dari Kementerian Ketenagakerjaan maupun di Badan Nasional Sertifikasi
Profesi sesuai dengan kewenangannya masing-masing. Pengawalan dan supervisi
sebagaimana saya sampaikan di atas dituangkan secara formal dalam nota
kesepahaman yang tadi sudah kita saksikan bersama-sama," jelasnya.
Ke depan, diharapkan kerja sama ini menjadi momentum agar selalu bersinergi,
menyiapkan dan meningkatkan potensi sumber daya manusia sektor perbankan.
Kementerian Ketenagakerjaan melalui kebijakan pengembangan secara kompetisi
dan triple skilling, skilling, re-skilling maupun up skilling akan terus bersama-sama
dengan seluruh kepentingan untuk mewujudkan sumber daya manusia unggul
Indonesia maju.
"Kami tahu dan sependapat bahwa tidak bisa pembangunan SDM itu dilakukan oleh
salah satu lembaga saja, tetapi kita membutuhkan kolaborasi antar kita semua.
Page 88 of 145.

