Page 264 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 AGUSTUS 2021
P. 264
PENGUATAN LCS, TRANSAKSI LEBIH EFISIEN DAN FLEKSIBEL
Bank Indonesia (BI) terus berupaya untuk mengurangi penggunaan dollar AS dengan membuat
kesepakatan bilateral menggunakan mata uang lokal untuk penyelesaian transaksi perdagangan
dan investasi atau Local Currency Settlement (LCS) dengan negara-negara mitra.
"Sampai saat ini BI sudah melakukan kesepakatan dalam kerangka LCS dengan empat negara,
yaitu Malaysia, Thailand, Cina dan Jepang," kata Direktur Eksekutif Kepala Departemen
Pengembangan Pasar Keuangan Bank Indonesia, Donny Hutabarat, dalam media briefing di
Jakarta, yang diikuti RRI.co.id, Jumat (6/8/2021).
Dari keempat negara tersebut, BI sudah memperkuat kerangka penyelesaian transaksi dalam
mata uang lokal dengan Malaysia dan Jepang.
Sehingga LCS tidak hanya untuk penyelesaian transaksi perdagangan dan investasi langsung,
tapi juga untuk transfer income atau remittansi.
"Remittansi ini relevan jika dikaitkan dengan pekerja migran Indonesia di Malaysia. Mereka bisa
membuka rekening dalam mata uang ringgit atau rupiah, dan saat ditransfer bisa dalam Ringgit
atau rupiah. Jadi mereka bisa memilih dan lebih fleksibel.Remittansi juga dapat dilakukan
misalnya untuk pengiriman biaya sekolah," jelas Donny Sementara itu Direktur Eksekutif Kepala
Departemen Internasional Bank Indonesia Doddy Zulverdi mengatakan, nilai transaksi
menggunakan mata uang lokal atau Local Currency Settlement (LCS) dengan Malaysia dan
Jepang menunjukkan perkembangan yang positif dan meningkat signifikan.
"Saat ini porsi LCS dengan Malaysia, dari Januari hingga Maret 2021 sebesar 2,8 persen dari
total penyelesaian transaksi.Sementara dengan Jepang, periode Januari Mei 2021 porsi LCS
mencapai 3,4 persen," ujar Doddy.
Penguatan kerja sama penyelesaian transaksi dengan mata uang lokal atau LCS dengan Malaysia
dan Jepang pada Agustus ini, tambah Doddy, diharapkan dapat meningkatkan penggunaan LCS
dengan kedua negara tersebut.
(Miechell Octovy Koagouw).
263