Page 71 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 JUNI 2020
P. 71

MENAKER DIMINTA CABUT MORATORIUM PENGIRIMAN PEKERJA MIGRAN DEMI
              TEKAN PENGANGGURAN


              Jakarta    Menteri  Tenaga  Kerja  (Menaker)  Ida  Fauziyah  diminta  mencabut  moratorium
              pengiriman    pekerja  migran  Indonesia    (PMI)  di  masa  pandemi  Covid-19.  Pencabutan
              moratorium ini diyakini dapat menambah penerimaan negara hingga Rp 5,7 triliun.

              Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani menyatakan,
              seharusnya  moratorium  PMI  segera  dicabut  dalam  waktu  dekat  untuk  menekan  angka
              pengangguran.

              Apalagi, pemerintah Indonesia telah memberlakukan relaksasi bagi tenaga kerja asing (TKA)
              untuk kembali bekerja di Indonesia di masa pandemi Covid-19.

              "Semestinya relaksasi juga ke dalam. Jadi, kebijakan relaksasi ke dalam harus disertai dengan
              relaksasi  ke  luar  kan?  ,"  kata  Benny  dalam  diskusi  virtual  via  Facebook  BNPB,  Minggu
              (28/6/2020).


              Berdasarkan data kementeriannya saat ini terdapat 43.000  PMI  yang siap diberangkatkan ke
              sejumlah negara penempatan. Sebab, mereka telah mengantongi visa dan dinyatakan lulus uji
              kompetensi untuk bekerja di luar negeri.

              Adapun sejumlah negara yang sudah siap menggunakan jasa PMI yakni Taiwan, Hongkong,
              Korea  Selatan,  dan  Jepang.  Untuk  itu  pihaknya  mentaksir  nilai  keuntungan  devisa  dari
              keberangkatan 43.000 PMI mencapai Rp 5,7 triliun.

              Akan tetapi, penambahan devisa negara dari PMI menjadi tertunda setelah lahirnya Keputusan
              Menteri  Ketenagakerjaan  RI  Nomor  151  Tahun  2020  tentang  Penghentian  Sementara
              Penempatan Pekerja Migran Indonesia yang diberlakukan sejak 18 Maret 2020 lalu.

              "Padahal  PMI  menjadi  solusi  untuk  meningkatkan  penerimaan  negara  dan  menekan  angka
              pengangguran. Jadi, seharusnya Kepmen No. 151 ini segera dicabut," tukasnya.


              Para pekerja migran Indonesia masih menjadi incaran para pelaku kejahatan. Kepala Badan
              Perlindungan  Pekerja  Migran  Indonesia  (BP2MI)  Benny  Rhamdani  mengungkap  adanya  aksi
              kriminal pemerasan oleh travel gelap kepada para  pekerja migran Indonesia  (PMI) di masa
              pandemi Covid-19.

              Tindakan melawan hukum ini terjadi di kawasan Rumah Sakit (RS) Wisma Atlet Kemayoran,
              Jakarta Pusat. "Selama kepulangan PMI di masa pandemi (Covid-19), ada travel gelap masuk
              ke wilayah Wisma Atlet. Travel gelap itu, memaksa PMI menggunakan jasanya dengan tarif
              tinggi," kata dia dalam diskusi virtual via Facebook BNPB, Minggu (28/6/2020).

              Menurutnya  aksi  kriminal  ini  timbul  untuk  memanfaatkan  kebijakan  pemerintah  atas
              pembatasan  operasional  transportasi  umum  di  masa  pandemi  Covid-19.  Imbasnya  kerap  di
              jumpai lalu lalang travel gelap di area RS Wisma Atlet yang menarget PMI sebagai korbannya
              Adapun, modus yang kerap ditawarkan oleh travel gelap ini dengan membujuk pemulangan PMI
              ke kampung halaman secara mudah. Tetapi saat di tengah perjalanan para PMI dipaksa untuk
              membayar dengan tarif yang tinggi.


                                                           70
   66   67   68   69   70   71   72   73   74   75   76