Page 158 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 JUNI 2021
P. 158

Ringkasan

              Menteri  Ketenagakerjaan  , Ida Fauziyah, meminta dukungan Organisasi Buruh Internasional
              (International Labour Organization/ILO) atas berbagai upaya yang telah dilakukan Pemerintah
              Indonesia  dan  stakeholders  dalam  menangani  dampak    pandemi    Covid-19    di  sektor
              ketenagakerjaan. "Selama ini Pemerintah telah bekerja sama dengan Pekerja dan pengusaha
              dalam menangani dampak  pandemi  . Namun, dukungan signifikan dari ILO tetap dibutuhkan
              untuk  mendukung  apa  yang  kami  lakukan  dalam  menangani  dampak    pandemi    ini,"  kata
              Menaker Ida pada forum Konferensi Perburuhan Internasional secara daring, Senin (7/6/2021).



              MENAKER MINTA DUKUNGAN ILO ATAS KEBIJAKANNYA TANGANI DAMPAK
              PANDEMI DI SEKTOR KETENAGAKERJAAN

              JAKARTA -   Menteri  Ketenagakerjaan  , Ida Fauziyah, meminta dukungan Organisasi Buruh
              Internasional (International Labour Organization/ILO) atas berbagai upaya yang telah dilakukan
              Pemerintah Indonesia dan stakeholders dalam menangani dampak  pandemi  Covid-19  di sektor
              ketenagakerjaan.

              "Selama ini Pemerintah telah bekerja sama dengan Pekerja dan pengusaha dalam menangani
              dampak  pandemi  . Namun, dukungan signifikan dari ILO tetap dibutuhkan untuk mendukung
              apa yang kami lakukan dalam menangani dampak  pandemi  ini," kata Menaker Ida pada forum
              Konferensi Perburuhan Internasional secara daring, Senin (7/6/2021).

              Menaker  Ida  menjelaskan,  dalam  upaya  membangun  dunia  kerja  terdampak    Covid-19    ,
              Pemerintah Indonesia telah menerapkan delapan kebijakan utama.

              Mulai  dari  stimulus  ekonomi  untuk  bisnis  hingga  program  tunjangan  bagi  pekerja  yang
              diberhentikan.

              Program ini dilakukan untuk memfasilitasi 56 juta pekerja formal hingga jaring pengaman sosial
              bagi lebih dari 70 juta pekerja informal.

              Selain itu, Indonesia telah merevitalisasi UU  Ketenagakerjaan  melalui Undang-Undang Nomor
              11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, dengan tujuan menciptakan lebih banyak lapangan kerja
              dan meningkatkan investasi asing dan domestik.

              Menurutnya, dari berbagai kebijakan yang telah dilakukan Pemerintah, ada tiga pilar penting
              untuk menavigasi masa depan kerja global.

              Pertama, investasi di bidang utama pekerjaan yang layak dan berkelanjutan.

              Ia  menekankan,  konsep  pembelajaran  seumur  hidup  harus  menjadi  bagian  integral  dari
              masyarakat dan investasi swasta untuk mengurangi kesenjangan keterampilan.

              Apalagi,  keterampilan  menjadi  hal  wajib  dalam  menghadapi  dunia  ketenagakerjaan  yang
              semakin dinamis/fleksibel.


              "Dalam upaya mengurangi kesenjangan keterampilan, Pemerintah Indonesia telah melibatkan
              dunia usaha dan masyarakat dalam merevitalisasi pusat pelatihan pekerja dan mempersiapkan
              kemampuan kerja para pekerja yang memenuhi kebutuhan industri," kata Menaker Ida.

              Selain  mengurangi  kesenjangan  keterampilan,  investasi  lain  yang  penting  ialah  memperkuat
              pembangunan ekonomi pedesaan melalui penyediaan dana desa.




                                                           157
   153   154   155   156   157   158   159   160   161   162   163