Page 224 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 NOVEMBER 2020
P. 224
Judul Harap sabar, inilah kendala penyaluran subsidi gaji yang dihadapi
Menaker
Nama Media kontan.co.id
Newstrend Santunan Pegawai Swasta
Halaman/URL https://nasional.kontan.co.id/news/harap-sabar-inilah-kendala-
penyaluran-subsidi-gaji-yang-dihadapi-menaker
Jurnalis kompas.com
Tanggal 2020-11-17 07:46:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Kementerian Ketenagakerjaan
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Narasumber
positive - Ida Fauziyah (Menaker) Saya mohon agar para pekerja bersabar karena jumlah dana
(subsidi gaji) yang harus ditransfer bank penyalur ke masing-masing rekening penerima cukup
besar, baik yang rekeningnya bank himbara maupun yang rekeningnya bank swasta
negative - Ida Fauziyah (Menaker) Selain itu, terdapat rekening yang tidak sesuai NIK dan
rekening yang tidak terdaftar di kliring. Jumlahnya rekening bermasalah ini mencapai 151.000
rekening
neutral - Ida Fauziyah (Menaker) Karena sumber datanya dari BPJS Ketenagakerjaan sehingga
penyelesaian data ini harus dikoordinasikan dengan mereka juga. Barulah nanti BPJS
Ketenagakerjaan akan menyampaikan koreksi kepada Kemenaker
Ringkasan
Para calon penerima bantuan subsidi gaji/upah (BSU) diminta untuk bersabar jika belum
menerimanya. Hal itu diungkapkan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah.
"Saya mohon agar para pekerja bersabar karena jumlah dana (subsidi gaji) yang harus ditransfer
bank penyalur ke masing-masing rekening penerima cukup besar, baik yang rekeningnya bank
himbara maupun yang rekeningnya bank swasta," kata dia melalui keterangan tertulis, Senin
(16/11/2020). Dia menyebut, ada beberapa kendala yang menyebabkan sejumlah pekerja/buruh
belum menerima bantuan langsung tunai (BLT) pemerintah berupa subsidi gaji/upah sebesar Rp
1,2 juta sekali penyaluran.
HARAP SABAR, INILAH KENDALA PENYALURAN SUBSIDI GAJI YANG DIHADAPI
MENAKER
JAKARTA. Para calon penerima bantuan subsidi gaji/upah (BSU) diminta untuk bersabar jika
belum menerimanya. Hal itu diungkapkan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah.
223