Page 243 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 SEPTEMBER 2020
P. 243

Dengan penyerahan itu Kemnaker total sudah menerima 9 juta data penerima bantuan BPJS
              atau BLT BPJS, dengan tahap I dengan 2,5 juta pekerja dan tahap III untuk 3 juta pekerja.
              Namun, data terverifikasi yang diberikan  BPJS Ketenagakerjaan  itu akan dilakukan pemeriksaan
              kembali atau check list oleh Kemnaker yang berdasarkan petunjuk teknis memakan waktu empat
              hari.

              Pemeriksaan berlapis, kata Ida, dilakukan untuk memastikan bahwa pencairan BLT  subsidi gaji
              Rp 600.000 per bulan yang diberikan selama empat bulan itu akan tepat sasaran.

              "Jadi saya berharap teman-teman sabar, beri kesempatan kepada kami untuk melakukan check
              list. Sekali lagi ini demi kehati-hatian dan sebagaimana concern semua pihak agar bantuan ini
              tepat sasaran," kata Ida.


              Bank swasta belum cair  Dalam kesempatan itu dia juga membantah isu yang beredar bahwa
              BSU  hanya dapat disalurkan kepada penerima dengan rekening bank milik negara atau bank
              BUMN.

              Himpunan  Bank  Milik  Negara  (Himbara),  kata  Ida,  hanyalah  menjadi  penyalur  yang  akan
              mentransfer bantuan BPJS atau BLT BPJS itu ke rekening pribadi calon penerima baik yang di
              bank milik negara ataupun swasta.

              "Ada banyak sekali bank-bank di luar bank-bank yang tergabung dalam Himbara yang (nomor
              rekeningnya)  diserahkan  oleh  teman-teman  pekerja.  Jadi,  tidak  terbatas  pada  bank-bank
              Himbara," ujar Ida.

              Ida menargetkan dapat menyalurkan bantuan  subsidi gaji  tahap pertama kepada total 15,7
              juta pekerja, selambat-lambatnya akhir September 2020 atau paling lambat 30 September 2020.

              Sebagai  informasi,  selain  pencairannya  yang  memang  dilakukan  dalam  beberapa  tahap,  ada
              beberapa penyebab  subsidi gaji  Rp 600.000 atau BLT  BPJS Ketenagakerjaan  belum cair.

              Penyebab  belum  cairnya  Bantuan  Subsidi  Upah  antara  lain  data  rekening  pekerja  belum
              diserahkan perusahaan pemberi kerja ke BP Jamsostek, kemudian data masih proses validasi di
              BP  Jamsostek  dan  Kementerian  Ketenagakerjaan,  dan  proses  transfer  antar-bank  dari  Bank
              Himbara ke rekening pekerja yang menggunakan bank swasta.

              Sebelumnya  BP  Jamsostek  menyebut  sebanyak  1,77  juta  data  peserta  yang  diajukan  untuk
              menerima  subsidi gaji  Rp 600.000 yang tidak memenuhi kriteria Permenaker 14 Tahun 2020.

              Data pekerja tersebut kemudian dikembalikan ke perusahaan untuk dikonfirmasi ulang lantaran
              pencairan BLT  subsidi gaji  BPJS Ketenagakerjaan  atau BLT BPJS harus tepat sasaran.

              Direktur Utama BP Jamsostek, Agus Susanto, mengatakan data yang tidak memenuhi kriteria
              BLT Rp 600.000 ini bukan berarti tidak terpakai, tapi bisa digunakan sebagai pengkinian data
              peserta  BPJS Ketenagakerjaan  .
              "Kami memberikan apresiasi kepada pihak pemberi kerja atau perusahaan karena telah bekerja
              sama dengan baik dalam melakukan pengkinian data peserta untuk mendukung program  BSU
              dari pemerintah," kata Agus.

              Sementara untuk data yang tidak lolos validasi Bank, BP Jamsostek akan mengembalikan data
              nomor rekening kepada pemberi kerja atau perusahaan peserta untuk dilakukan konfirmasi ulang
              penerima  subsidi gaji  karyawan.

              Ia  berujar,  BP  Jamsostek  terus  mendorong  perusahaan  atau  pemberi  kerja  untuk  segera
              menyampaikan  data  nomor  rekening  peserta  yang  memenuhi  persyaratan  pencairan  BLT
                                                           242
   238   239   240   241   242   243   244   245   246   247   248