Page 318 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 SEPTEMBER 2020
P. 318
Judul Ini Sejumlah Alasan Indef Nilai Pemerintah Tak Perhatikan Pekerja
Informal
Nama Media tempo.co
Newstrend Santunan Pegawai Swasta
Halaman/URL https://bisnis.tempo.co/read/1384180/ini-sejumlah-alasan-indef-nilai-
pemerintah-tak-perhatikan-pekerja-informal
Jurnalis Reporter:
Tanggal 2020-09-09 07:22:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Dirjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Ringkasan
Jakarta - Institute for Development of Economics and Finance atau Indef mencatat angka
pekerja formal sebanyak 52 juta orang atau 43,5 persen dari total jumlah pekerja pada Februari
2020. Sisanya, jumlah pekerja informal mengambil porsi 56,5 persen.
INI SEJUMLAH ALASAN INDEF NILAI PEMERINTAH TAK PERHATIKAN PEKERJA
INFORMAL
Jakarta - Institute for Development of Economics and Finance atau Indef mencatat angka
pekerja formal sebanyak 52 juta orang atau 43,5 persen dari total jumlah pekerja pada Februari
2020. Sisanya, jumlah pekerja informal mengambil porsi 56,5 persen.
Menurut peneliti Indef, Rusli Abdullah, para pekerja informal ini harus menjadi perhatian
pemerintah karena jumlah mereka lebih banyak. "Pemerintah semestinya mengangkat para
pekerja informal ini," kata dia, dalam diskusi virtual, Selasa, 8 September 2020.
Seharusnya, menurut Rusli, Anggaran Pendapatan Belanja Negara atau APBN 2020 maupun
Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara atau RAPBN 2021 mencerminkan perhatian
pemerintah terhadap pekerja informal tersebut.
Rusli menjelaskan, hal tersebut yang belum tampak. Ia mencontohkan, pemerian bantuan
subsidi gaji mensyaratkan pekerja swasta dengan gaji di bawah Rp 5 juta, yang terdaftar di BP
Jamsostek. "Hanya menyasar pekerja formal," ucapnya.
Padahal, ia menambahkan, dari data Februari itu menunjukkan angka pekerja informal lebih
tinggi. Sehingga kebijakan pemberian bantuan bagi pekerja yang juga peserta BP Jamsostek
dengan gaji di bawah Rp 5 juta dianggap kurang tepat.
Sebelumnya, Rusli mengkritisi upaya pemerintah memitigasi dampak pandemi terhadap tingkat
pengangguran. Pada Februari 2020 sebelum Covid-19 jumlah penganggur mencapai 5,2 persen.
Target rate bawahnya mencapai 4,88 persen dan rate tingginya sebesar 5 persen.
317