Page 160 - e- KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 AGUSTUS 2020
P. 160
AKANKAH PEKERJA INFORMAL DAPAT BLT RP600 RIBU?
Sudah tahu tentang bantuan Rp600 ribu untuk pekerja bergaji di bawah Rp5 juta? Nah,
pemerintah sedang mempertimbangkan untuk memperluas target kebijakan itu.
Menteri Ketenagakerjaan RI Ida Fauziyah menyatakan, pemerintah akan terus mempelajari
kemungkinan untuk memberikan bantuan atau subsidi serupa kepada pekerja lainnya, termasuk
pekerja informal. "Kita akan lihat datanya, kita akan lihat pekerja informal yang lain," katanya di
Kantor Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Provinsi Jabar, Kota Bandung, Minggu (9/8/2020).
Namun, dia mengatakan, hal tersebut akan dilakukan secara bertahap. Saat ini, Kemenaker akan
menyelesaikan data yang lebih mudah karena sebenarnya mereka terekam di BPJS
Ketenagakerjaan. "Kita akan pelajari terus, pemerintah akan bekerja terus. Tentu yang paling
siap dulu yang kami lakukan ini (pekerja yang terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan )," katanya.
Menaker mengatakan dari semua pekerja formal di Indonesia, hanya sekitar 40 persennya yang
mengasuransikan pekerjaannya melalui BPJS Ketenagakerjaan. Peserta anggota BPJS yang
bergaji kurang dari Rp 5 juta akan mendapat insentif gaji dari pemerintah sebesar Rp 600 ribu
perbulan selama empat bulan. "Maksudnya pemerintah ini adalah mendorong pekerja
mengasuransikan pekerjaannya melalui BPJS Ketenagakerjaan. Program ini diberikan kepada
mereka sebagai bentuk apresiasi, reward kepada mereka yang sudah memepercayakan
kepersertaannya ke BPJS Ketenagakerjaan," ujar Ida.
Menurut Ida, dengan adanya insentif gaji ini, akan membuat pekerja yang belum mendaftarkan
dirinya dalam kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan semakin sadar akan pentingnya asuransi
tersebut. "Dengan demikian mesti ada bedanya dong, apa bedanya menjadi peserta BPJS
Kenagakerjaan dan yang tidak. Bedanya adalah dalam kondisi sulit seperti ini, mereka ada
manfaatnya, pemerintah memberikan subsidi gaji kepada mereka," paparnya.
Menurut Ida, Kemenaker sedang mengumpulkan data rekening pekerja yang menjadi peserta
BPJS Ketenagakerjaan. Sebab nantinya, bantuan subsidi gaji ini akan langsung masuk ke
rekening para pekerja.
Dari sekitar 13,8 juta pekerja yang akan mendapat subsidi ini, kata dia, baru terkumpul sekitar
285 ribu data rekening pekerja. Di Jabar baru ada 24 ribuan data yang terkumpul padalah Jabar
memiliki jumlah pemerja terbanyak. "Saya melalui Pak Kadisnaker agar BPJS Ketenagakerjaan
Jabar dan kabupaten kota melakukan konsolidasi serta sosialisasi dengan perusahaan-
perusahaan agar pekerjanya segera menyetorkan nomor rekening pekerjanya," katanya.
Ida berharap pada Agustus ini insentif gaji dengan total Rp 33,1 triliun tersebut dapat mulai
disetorkan ke rekening pekerja. Pemerintah akan memberikan subsidi upah bagi pekerja atau
buruh swasta yang bertujuan untuk melindungi, mempertahankan dan meningkatkan
kemampuan ekonomi pekerja atau buruh selama masa pandemi. "Data calon penerima bantuan
upah bersumber dari data kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan yang telah dilakukan verifikasi dan
validasi data calon penerima bantuan sesuai kriteria dan persyaratan yang ditentukan," katanya.
Mekanisme penyaluran bantuan subsidi upah, kata dia, diberikan kepada pekerja atau buruh
sebesar Rp 600 ribu per bulan selama empat bulan atau totalnya Rp 2,4 juta, yang akan diberikan
setiap dua bulan sekali..
158