Page 1092 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 AGUSTUS 2020
P. 1092
lebih krusial pada masa pandemi Co-vid-19 yang mengancam kondisi finansial dan kesehatan
para pekerja.
Pada Mei 2020, terdapat 90,9 juta tenaga kerja di Indonesia. Dari jumlah tersebut, baru 49,86
juta atau 54,85% di antaranya yang menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan atau BP Jamsostek.
"Kondisi normal saja begitu (jumlah peserta BP Jamsostek masih 54,85% dari total tenaga kerja
j, bagaimana dengan adanya pandemi ini Jumlah peserta aktif pun tercatat turun," ujarnya, Rabu
(26/8).
Penurunan jumlah peserta aktif pun terjadi di program Jaminan Hari Ttia (JHT) yang pada Januari
2020 totalnya mencapai 16,2 juta, turun menjadi 15,8 juta. Kondisi serupa pun terjadi pada
program Jaminan Pensiun (JP) yang seluruhnya merupakan peserta PU dengan jumlah peserta
aktif program itu mencapai 12,95 juta dan pada Juni 2020 menjadi 12,63 juta.
Di sisi lain, pada Januari 2020, total klaim tercatat sebanyak 217.196 pengajuan dan pada Juni
2020 menjadi 284.488 pengajuan.
Menurut lene, peningkatan pengajuan klaim itu menunjukkan adanya kebutuhan dana para
pekerja dan berkaitan dengan pemutusan hubungan kerja (PHK) sebagai dampak dari
penyebaran virus corona.
Oleh karena itu, tingkat kepesertaan harus menjadi perhatian BP Jamsostek dan pemerintah.
Dia menilai kepesertaan BP Jamsostek penting untuk melindungi masyarakat, terlebih dalam
kondisi krisis.
Hal itu pun sejalan dengan amanat Undang-Undang No. 40/2004 tentang SJSN, yakni setiap
orang berhak atas jaminan sosial untuk dapat memenuhi kebutuhan dasar hidup yang layak.
Sementara itu, anggaran subsidi gaji dicairkan secara resmi oleh Presiden Joko Widodo pada
Kamis (27/8) kepada 2,5 juta peserta BPJS Ketenagakerjaan. Salah satu upaya penanganan
dampak pandemi virus corona itu dilakukan dalam empat tahap. <wibi p. Pratama & Rahmad
Fauzan)
1091

