Page 569 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 AGUSTUS 2020
P. 569
Program bantuan subsidi upah atau gaji tersebut pada tahap pertama diberikan kepada 2,5 juta
tenaga kerja dar targetnya 15,7 tenaga kerja. Dengan besaran Rp 600 ribu per bulan selama
empat bulan. Pencairan dilakukan dua tahap, masing-masing tahap sebesar Rp 1,2 juta.
Dalam acara peluncuran tersebut, Jokowi menyempatkan berdialog dengan salah satu penerima
subsidi upah atau gaji yang bekerja sebagai guru honorer di DKI Jakarta.
"Ada guru honorer? Ada. Oh Ibu. Ibu rutin ya bayar iuran Jamsostek. Yang bayar dari sekolah
berarti?," tanya Jokowi.
"Bukan pak dari Pemprov DKI, Dinas Pendidikan. Langsung potong gaji," jawab guru honorer
yang bernama Budi Rahayu.
Jokowi pun bertanya, dana bantuan subsidi upah atau gaji itu akan dipakai untuk apa bila sudah
diterima. "Kalau boleh tahu mau dipakai apa? Ini sudah ditransfer Rp 1,2 juta. Saya ingin punya
bayangan dipakai untuk apa?," tanya Jokowi lagi.
Lalu Budi Rahayu menjawab, dana tersebut akan dipakai untuk membeli kuota yang dibutuhkan
dalam kegiatan belajar mengajar yang masih dilakukan secara online atau pembelajaran jarak
jauh.
"Karena dengan adanya pandemi Covid-19, adanya perubahan cara belajar mengajar, tentu
segala kegiatan itu dilaksanakan di rumah. Otomatis akan mempengaruhi perekonomian kita di
rumah. Terutama untuk saya pribadi yang masih tinggal di kontrakan tentu berpengaruh kepada
pembayaran listrik air, karena aktivitas kita setiap hari ada di rumah. Selanjutnya, penambahan
mungkin untuk biaya operasional, untuk membeli kuota," jelas Budi Rahayu.
Kemudian, Budi Rahayu mengucapkan terima kasih atas bantuan pemerintah yang memberikan
subsidi upah dan gaji bagi para tenaga kerja honorer. Budi berjanji akan menggunakan dana
bantuan tersebut sebaik-baiknya.
"Terima kasin Bapak atas bantuan yang diberikan kepada kami, khususnya guru honorer.
InsyaAllah bantuan itu akan kami pergunakan sebaik-baiknya, terutama untuk kehidupan sehari-
hari," tutur Budi Rahayu.
Sumber:BeritaSatu.com.
568