Page 858 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 AGUSTUS 2020
P. 858

Di forum rapat kemarin, anggota Komisi IX DPR dari PKS Netty Prasetyani sempat menanyakan
              jumlah anggaran yang melebihi kebutuhan. Jika ditotal, Rp 600 ribu untuk empat bulan dikali
              jumlah penerima, angka yang disiapkan pemerintah lebih besar Rp 129,7 miliar. ''Pemerintah
              harus menjelaskan dana tak bertuan itu,'' kata Netty.

              Ida lantas menjelaskan bahwa anggaran Rp 37,87 triliun itu memang lebih besar daripada alokasi
              anggaran subsidi gaji untuk 15,7 juta sasaran. Anggaran Rp 129,7 miliar tersebut merupkan
              alokasi  untuk  biaya  transfer  kepada  rekening  yang  bukan  bank  pemerintah  atau  BUMN.  Ida
              menegaskan, anggaran itu akan dikembalikan ke kas negara jika tidak terpakai atau terpakai
              sebagian.

              Dirut BPJamsostek Agus Susanto mengatakan, salah satu syarat penerima uang bantuan subsidi
              upah adalah mempunyai rekening. Di antara 15,7 juta sasaran, sebanyak 13,8 juta penerima
              sudah memiliki nomor rekening bank. ''Ternyata tersebar di 127 bank,'' katanya.

              Di sistem BPJamsostek, kata dia, tidak tercantum data rekening bank dari pekerja. Untuk itu,
              BPJamsostek bergerilya kepada pemberi kerja untuk kelengkapan data bank dari pekerjanya.
              Setelah  pekerja  dipastikan  memiliki  rekening,  BPJamsostek  melakukan  sejumlah  verifikasi.
              Intinya,  memastikan  satu  pekerja  memiliki  satu  NIK  dan  satu  rekening  bank  yang  cocok
              namanya. ''Tidak boleh meminjam rekening saudaranya,'' jelasnya.

              Sorotan  lain  dalam  rapat  kemarin  adalah  alasan  pemerintah  memberikan  perhatian  kepada
              pekerja  formal  yang  gajinya  di  bawah  Rp  5  juta.  ''Padahal,  banyak  pekerja  yang  di-PHK.
              Kemudian, juga banyak pekerja informal seperti sopir angkutan umum,'' kata anggota Komisi IX
              DPR Saleh Partaonan Daulay.

              Menanggapi pertanyaan itu, Ida menegaskan bahwa program bantuan subsidi upah merupakan
              pelengkap  atau  penyempurna  bantuan-bantuan  pemerintah  di  tengah  pandemi  Covid-19.
              Pemerintah mengalokasikan anggaran mencapai Rp 695,2 triliun untuk biaya penanganan Covid-
              19 beserta dampaknya. Dana tersebut tersebar untuk sejumlah program.

              Sebagian dialokasikan untuk kesehatan sebesar Rp 87,55 triliun. Kemudian, Rp 37 triliun untuk
              program  keluarga  harapan  (PKH).  Ada  juga  program  kartu  prakerja  dengan  anggaran  yang
              dinaikkan  menjadi  Rp  20  triliun.  ''Semua  program  ini  diarahkan  pemerintah  untuk
              menyelamatkan jiwa dan perekonomian,'' jelasnya.

              Ida juga mengatakan, program bantuan subsidi upah itu sekaligus untuk memberikan apresiasi
              kepada  pekerja  peserta  BPJamsostek  dan  perusahaannya.  Pesan  yang  ingin  disampaikan
              pemerintah adalah dengan mengikuti BPJamsostek, ada manfaatnya. Diharapkan, makin banyak
              perusahaan  yang  mendaftarkan  karyawannya  di  BPJamsostek.  Ida  menambahkan,  di  antara
              penerima program bantuan subsidi upah, ada sekitar 2,1 juta karyawan yang baru kena PHK.

              Saksikan video menarik berikut ini:  Editor : Ilham Safutra  Reporter : wan/c10/c17/fal   .



















                                                           857
   853   854   855   856   857   858   859   860   861   862   863