Page 933 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 AGUSTUS 2020
P. 933

Tidak semua pekerja berpengasilan di bawah Rp5 juta akan mendapatkan bantuan subdisi atau
              bantuan sosial (bansos) Rp600 ribu per bulan selama empat bulan dari pemerintah. Sebab, ada
              satu syarat yang harus dipenuhi, yakni terdaftar sebagai peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan
              atau BP Jamsostek sampai 30 Juni 2020.

              Wakil Ketua Komisi IX DPR Sri Rahayu mengatakan tidak semua pekerja berpenghasilan di bawah
              Rp5 juta terdaftar sebagai peserta di BPJS Ketenagakerjaan.

              Misalnya, ia menyebut tenaga honorer di pemerintahan daerah (pemda) maupun pusat, banyak
              yang tidak didaftarkan sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan. "Sebagian besar mereka tidak
              didaftarkan," kata Sri saat rapat dengan Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah dan Direktur
              Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (26/8).

              Padahal, kata Sri, gaji honorer itu ada yang Rp200 ribu, Rp300 ribu, dan mereka sangat layak
              mendapatkan program bantuan subsidi gaji dari pemerintah.

              "Namun,  karena  ada  syarat  harus  menjadi  peserta  BPJS  Ketenagakerjaan,  mereka  yang
              seharusnya dapat jadi tidak dapat. Ini persoalan yang harus dicari solusinya," kata SrL

              Politikus PDI Perjuangan itu menambahkan tidak hanya pegawai tidak tetap (PTT) di pemerintah
              daerah untuk kesehatan, tetapi guru tidak tetap (GTT) pun banyak yang gajinya kurang dari Rpl
              juta, bahkan ada yang di bawah Rp500 ribu.

              Mereka  ini  berhak  memperoleh  bantuan  subsidi  gaji.  "Ini  seharusnya  mereka  juga  berhak"
              tegasnya.

              Dia  mengatakan  rata-rata  yang  terdaftar  sebagai  peserta  BPJS  Ketenagakerjaan  itu
              penghasilannya sudah sesuai UMR daerah. Sementara, mereka para PTT atau GTT, itu belum
              tentu  gajinya  sesuai  UMR,  sehingga  banyak  yang  tidak  terdaftar  sebagai  peserta  BPJS
              Ketenagakerjaan.

              "Bahkan,  ada  yang  gajinya  Rp300  ribu,  dan  saya  juga  terenyuh  diupah  Rp200  ribu  pun  dia
              lakukan, apalagi guru-guru itu. Ini perlu mendapatkan perhatian, apalagi mereka bekerja pada
              pemerintah baik pemerintah daerah maupun pusat," katanya.

              Jadi, Sri menegaskan bahwa PTT dan GTT yang berpenghasilan di bawah Rpl juta itu sangat
              berhak mendapatkan bantuan subsidi gaji atau upah. Menurut dia, ini juga sekalian memberikan
              langkah bagi BPJS Ketenagakerjaan untuk bisa mengingatkan pemda supaya para PTT dan GTT
              itu mendapatkan perhatian yang layak.

              "Hak yang memang seharusnya mereka terima. Memang untuk bayar BPJS Ketenagakerjaan
              pemda melalui APBD, tetapi itu juga kewajiban pemda dan hak para peserta," katanya.

              Karena itu pula, Sri mengatakan syarat yang ada untuk mendapatkan bantuan subsidi gaji atau
              upah ini harus menjadi perhatian. Ia menegaskan, bukan dirinya tidak suka mereka yang bergaji
              Rp4 juta mendapat subsidi.

              Namun, kata dia, kalau yang berpenghasilan di bawah itu belum mendapatkan, bagaimana harus
              memberikan penjelasan kepada mereka.

              "Saya minta dengan hormat menteri dan dirut BPJS Ketenagakerjaan untuk mendiskusikan hal
              tersebut  supaya  mereka  mendapatkan  haknya.  Merekalah  yang  harus  diperhatikan  dan
              dilindungi negara," kata Sri.(BOY/ENK/jPNN)




                                                           932
   928   929   930   931   932   933   934   935   936   937   938